selain cerita si bintang

23 Mei 2014

selikur

hae gaes! *cara nulis anak gahol jaman sekarang*

bulan Mei, bulan ke lima. bulan yang spesial bagi saya, seperti biasa. karena bulan ini adalah bulan di mana saya tambah tua. 
hari istimewa itu selalu menarik untuk diceritakan. tahun lalu, di hari itu saya kunjungan ke RSJ dan melihat sisi lain kehidupan. tahun ini pun di hari itu aku melihat sisi lain lagi dari kehidupan. seorang teman beberapa kali bilang pada saya bahwa saya ini harus dolan dan melihat luasnya dunia. maka, hari itu ketika diajak dolan oleh bareng para volunteer Pingit, jelas saya langsung setuju! itung-itung "melarikan diri" dari tugas-tugas yang menumpuk dan #rauwisuwis hehe
saya dan teman-teman pergi ke Pantai Drini di Gunungkidul. seru deh! meski saya jatuh kepleset 2x di tempat yang sama, tapi saya seneng bisa jalan-jalan :D

dua belas tahun :p *kode kode di udara*
ajaibnya, para volunteer Pingit ini nggak ada yang tau kalau waktu itu saya ulang tahun muehehehehe :p

saya bersyukur banget karena sampai di usia selikur alias dua puluh satu alias twenty one ini :D kata orang-orang, ini "legal age". dan saya makin bersyukur karena cinta Tuhan bisa saya rasakan lewat orang-orang di sekitar saya yang sangat luar biasa. nih buktinya :D

dari Tephie :D dari jaman masih alay gitu fotonya :))
masih dari Tephie, ucapan di instagram :D
dari Retha dan Ria :D
unyu-unyu things from Acil, Retha, Ria :D
dari Bebe :D unyuk bingit!
Tim EKM! mereka dateng ke Pingit loh '3')
tulisan di pojok kanan bawah kolase dari Eli :D
Akaaaang!!! :)))

menerima dan bahkan mengingat hal ini membuat saya sangat bersyukur. terima kasih ya, kalian semua, karena setidaknya sudah hadir dalam hidup saya, dan bersedia menjadi teman seperjalanan saya :)
semoga kita nggak lelah untuk saling menyapa dan mengingatkan satu sama lain, agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. dan semoga kita bisa menjadi penyalur cinta Tuhan untuk sesama :D

tetap semangat teman-teman!
nyanyi sik: "terima kasih seribu oh terima kasih seribu, pada Tuhan Allahku oh pada Tuhan Allahku, aku bahagia karena dicinta, terima kasih!"
*lope lope di udara*


sudah dua puluh satu tahun,
Stella Vania Puspitasari

02 Mei 2014

jalan kaki

dua bulan lalu, ketika Akang pulang ke Jogja dan akan kembali ke Surabaya, saya berjalan kaki dari Kotabaru ke Stasiun Lempuyangan, dan saya ngetwit: "Jadi pejalan kaki itu susah.. Trotoar mana trotoar?"
ya, jadi pejalan kaki itu memang susah. nggak semua jalan punya trotoar, dan kalau punya trotoar pun seringkali justru jadi tempat tanaman pot segede gaban, tempat jualan, dan lain-lain yang akhirnya trotoar pun jadi nggak bisa dipakai buat jalan.

kebetulan, teman-teman Campus Ministry menawarkan gerakan 1 hari dalam 1 minggu berjalan kaki kost-kampus dalam rangkaian acara #IntegrityDays2014. gerakan yang sederhana sekali, yang didasarkan pada keprihatinan membludaknya motor yang parkir di kampus USD (katanya, kan saya belum jadi pengguna parkiran motor USD :p)

boleh lho dishare atau dijadiin profile picture :D
sejak awal ide ini diumumkan di medsos, saya sudah tertarik. ya kebetulan juga saya baru mengalami susahnya jadi pejalan kaki, di samping keprihatinan lain tentang pemanasan global. maka ketika diminta bantuan untuk video kampanye, maunya sih ikut, tapi sayang saya nggak bisa.
untungnya teman-teman CM kemudian membuat aksi jalan kaki Paingan-Mrican, sebagai ajang kampanye gerakan #jalankaki ini sekaligus sarana untuk merefleksikan hari pendidikan nasional. dengan tekad bulat, saya pun mendaftar. 
sebenarnya, dengan semangat ini, bentuk aksinya tidak harus berjalan kaki dari kost-kampus, tapi bisa saja dari rumah-kampus (tapi saya nggak mau, gile lu ndro #eluskempol), atau ya naik kendaraan umum dari satu tempat ke tempat lain. intinya, menggunakan alat transportasi (pribadi) secara lebih bijaksana.

hari ini sekitar jam 17:15, saya dan teman-teman pun mulai #jalankaki. saya tergabung dalam kelompok 5 yang (awalnya) hanya berisi 3 orang: Mbak Ita (Akuntansi-2009) dan Uni (TI-2012) tapi ketambahan Mas Anton, jadi ada 4 orang deh. kami dapet rute 6: Paingan-Stadion Maguwo-Concat-AKS Tarakanita-Mrican. heran, ternyata bener juga estimasi waktu yang diperkirakan Mas Gigih dan teman-teman panitia, sekitar jam 19:30 kami baru sampai kampus Mrican. sampai di kampus Mrican, kami pun istirahat kemudian makan bersama dan refleksi dalam kelompok kecil. 

pemberhentian pertama: Redberries food & folks
saya - Mbak Ita - Uni - Mas Anton :D
pemberhentian kedua: AKS Tarakanita
Mbak Ita - Uni - saya, Mas Anton yang motret :D
banyak hal menarik yang saya temukan selama perjalanan dari Paingan ke Mrican, ada yang muncul dalam benak saya sendiri, ada pula yang muncul dari celetukan-celetukan sepanjang jalan. saya menemukan bahwa salah satu cara agar tidak merasa lelah adalah jalan terus, jika mau berhenti boleh saja, tapi jangan lama-lama, karena bisa jadi kita justru asyik "menikmati" rasa lelah kita itu. 
saya juga menemukan bahwa ternyata seringkali saya (dan mungkin juga Anda, kita semua) kurang empati pada sesama pengguna jalan, khususnya pejalan kaki. waktu jalan tadi, saya dan teman-teman kecipratan genangan air hujan yang dilewati mobil. lalu nggak jarang juga kami diklaksonin mobil dan motor.
terkait dengan pendidikan, terutama yang saya alami di Pingit, saya merasa pendidikan dan jalan kaki ini ada persamaannya. ibarat jalan kaki dari Paingan-Mrican yang nggak sampai-sampai, saya merasa pendidikan itu juga adalah suatu proses, perlahan tapi pasti menuju ke suatu tujuan tertentu. pendidikan dan jalan kaki ini dimulai oleh adanya suatu keprihatinan, serta sebaiknya didasari oleh adanya niat baik dari orang yang terlibat di dalamnya, dan niat baik ini juga dipelihara terus menerus.

jadi, pilih harimu! mari kita berjalan kaki :D


pada Hari Pendidikan Nasional 2014,

Stella Vania Puspitasari