Apapun yang kita lakukan tidak mungkin menyenangkan semua
orang, pasti ada orang-orang yang mendukung, tapi pasti juga ada orang-orang
yang menentang kita. Hal itu sangatlah wajar dan sepertinya sudah menjadi salah
satu hukum universal di alam semesta ini.
Kita pasti pernah menjumpai satu orang yang dijadikan “musuh
bersama” karena tingkah laku atau sifatnya yang begitu menyebalkan. Terkadang,
disadari atau tidak, kita sendirilah orang itu. Ketika SD, saya pernah
merasakan ada di posisi tersebut. Saya dijauhi dan diejek teman-teman sekelas saya, tapi saya tidak tahu mengapa saya diperlakukan demikian. Kejadian itu begitu membekas bagi saya dan
mempengaruhi hidup saya hingga kini. Saya menjadi orang yang enggan untuk
memulai berhubungan dengan orang lain, karena takut ditolak. Saya enggan menyapa orang lain terlebih dahulu. Saya seringkali memilih untuk diam dan menyendiri.
Begitu pula ketika saya jalan-jalan bersama beberapa teman
kemarin. Suasana begitu ceria, tapi saya tidak sepenuhnya menikmati hal itu.
Saya merasa asing. Saya merasa sendirian. Sampai ketika beberapa teman bermain-main dan berfoto bersama, saya memutuskan untuk bergabung bersama mereka. Saya memutuskan untuk
tidak menunggu ajakan dari mereka, tapi saya mengajukan diri untuk bergabung
dengan mereka. Ketakutan bahwa saya akan ditolak pun ternyata tidak terbukti.
Saya sadar bahwa ketika kita tidak bisa mengubah keadaan atau mengubah orang
lain, kita perlu bercermin karena jangan-jangan kitalah yang perlu berubah. Dalam hal ini, saya menjadi sadar bahwa tidak ada salahnya ketika mencoba memulai menyapa orang lain lebih dulu, mencoba bergabung dengan mereka dan mencoba pertama-tama membuka diri. Karena orang lain tidak akan bisa masuk ke dalam hidup kita jika kita masih menutup diri dari mereka.
Sore itu, tidak hanya suasana di tempat itu yang ceria, tapi suasana hati saya pun membaik dan ikut ceria. Ternyata berubah itu tidak selalu susah. Perubahan tidak harus selalu hal-hal besar. Tetapi satu hal yang pasti, berubah itu selalu berbuah.
Sore itu, tidak hanya suasana di tempat itu yang ceria, tapi suasana hati saya pun membaik dan ikut ceria. Ternyata berubah itu tidak selalu susah. Perubahan tidak harus selalu hal-hal besar. Tetapi satu hal yang pasti, berubah itu selalu berbuah.
Yogyakarta, 23 Desember 2014
Stella Vania Puspitasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar