nggak ada firasat apapun yang aku rasakan, kecuali mungkin, doa pagi hari Jumat yang mendoakan Romo Paroki dan doa pagi hari Sabtu yang mendoakan pemimpin bangsa-bangsa yang membuat pikiranku melayang ke Romo Wisnu. setelah aku selesai ngerjain TO 3, aku keluar sekitar jam 12.00. aku liat hapeku, ada satu sms dari Bimo. dia tanya: van, emang Romo Wisnu meninggal po?
antara kaget, nggak percaya, dan memang nggak tau, aku bilang: hah? kata siapa? aku belum dapet kabar je
ternyata setelah aku buka hape yang satunya, ada dua belas sms dan beberapa miskol. semua sms itu mengabarkan kalau Romo Wisnu sudah meninggal. aku shocked, dan seketika aku lemas dan gemeteran. nggak percaya. bagaimana mungkin? padahal Jumat malam aku masih ketemu sama Romo Wisnu, dengan senyum khas dan perut buncitnya. Jumat malam itu aku masih salaman dan cium tangannya, dan sekarang beliau meninggal? aku nggak percaya. dengan gemeter dan keringat dingin, aku diantar Dita dan Dista ke gereja. benar saja, teman-temanku sudah berkumpul di sana. Kolsani sudah dipersiapkan, dan semua orang memang terlihat nggak percaya. aku merasa kepergian, atau mungkin lebih tepatnya kepulangan Romo Wisnu ke Surga itu terlalu cepat. tapi ya waktu kita dan waktu Tuhan berbeda sih...
Romo Wisnu pertama kali pindah tugas ke Kotabaru tahun 2006, dan itu pula saat pertama aku mengenalnya. kesan pertama melihat Romo Wisnu, hampir sama sih kaya kesan orang lain, Romonya galak nih kayanya, kolot. dan aku merasa kesanku itu terbukti ketika di suatu misa, Romo Wisnu menegur seorang anak kecil yang lari-lari di depan Altar, bahkan hal itu ditulis di Surat Pembaca KR. tapi apa yang dilakukan Romo Wisnu itu pasti beralasan, dan aku yakin beliau juga pasti belajar banyak hal dari itu. karena sejak itu, aku mendapat kesan yang berkebalikan 180derajat dari kesan awalku mengenai Romo Wisnu.
menurutku Romo Wisnu itu nggak galak, tapi beliau itu cool, yang kadang dipandang orang lain sebagai sikap cuek dan nggak peduli. beliau kadang punya pemikiran sendiri yang kadang nggak bisa ditebak oleh orang lain. beliau juga kadang suka mengatakan sesuatu secara tersirat, yang kadang bikin orang lain masih bertanya-tanya, Romo tuh mau bilang iya atau enggak sih?
contoh kecil ketika Mama mau pinjem gereja untuk Perayaan 1000 hari meninggalnya Emak. Mama mau bikin misa di gereja, trus makan-makan di Sayap Utara, prasmanan gitu. ketika matur sama Romo Wisnu, beliau nggak bilang boleh atau nggak boleh, cuma manthuk-manthuk seakan bilang, oh ya saya mengerti maksud Anda. tapi toh akhirnya jadi juga itu acara. thanks Romo :)
kalo rapat di Aula Pastoran, Romo Wisnu sering ngomong sama aku: "iki mesthi kerjaan'e cah enom ki. yo to? mana mungkin wong tuwo ngorek-orek mejo koyo ngene?! ra mungkin!" (ini pasti kerjaannya anak muda nih. ya kan? mana mungkin orang tua ngorek-orek meja kayak gini?! nggak mungkin!) *sambil nunjuk meja yang penuh coret-coretan* *aku cuma manggut-manggut sambil senyum-senyum dan mbatin: ampun Moooo*
meski ngomel gitu, tapi Romo Wisnu peduli dan baik banget. beliau beberapa kali ngasih jatah konsumsi buat rapat-rapat atau pertemuan, yang langsung diambil dari ruang makan atau kulkas Pastoran. bahkan aku masih inget, Rapat Natal 2010 kemaren, Romo Wisnu dua kali ngasih kue tart untuk dimakan bareng-bareng setelah rapat, yang pertama dalam rangka ulang tahunnya, yang kedua dalam rangka tahun baru. Romo Wisnu juga selalu menyempatkan diri menengok atau mengunjungi berbagai pertemuan atau rapat atau kegiatan yang diadakan berbagai komunitas, walau benar-benar cuma nengok sebentar. tapi itu jadi wujud nyata betapa beliau sebenarnya peduli dan ingin tahu perkembangan gerejanya secara langsung, nggak cuma denger laporan aja. beberapa yang aku inget banget, karena belum lama terjadi, Romo Wisnu selalu nengokin rapat EKM setiap Senin. Romo Wisnu juga pasti nengokin kalo Papita lagi pertemuan atau latian, salah satunya Romo Wisnu menyempatkan diri untuk dateng ke GKS saat Papita ada acara nonton bareng. waktu itu aku yang mengorganisir acaranya, karena aku punya rekomendasi film bagus. aku menikmati film itu, sampai nggak sadar ada Romo Wisnu dateng, berdiri di pojokan, ikut nonton. contoh lain ya ketika terakhir kali aku ketemu beliau, Jumat malam, ketika gladi bersih EKM Kentungan. malam itu, beliau baru saja pulang dari memimpin misa arwah di lingkungan, dan beliau masih menyempatkan diri menengok gladi bersih EKM. terima kasih, Romo :)
nggak cuma acara di sekitar Kotabaru saja yang beliau tiliki. ketika aku dan teman-teman mempersiapkan EKM Rayon Kota, Romo Wisnu selalu menyempatkan diri untuk mengikuti rapat yang memang berpindah dari satu paroki ke paroki lainnya setiap minggu. pernah suatu kali ketika rapat di Kidulloji, Romo Wisnu duduk di sampingku dan mengeluarkan hapenya yang fren, aku bilang: "wah, Romo hapenya baru ya, aku baru liat. wah ada gambar ceweknya lagi." beliau cuma senyum-senyum. Romo juga pernah bawa BB, trus tanya sama aku: "kamu bisa pake BB?" aku jawab: "bisa donk Romo.. wah BB baru yaaa? sini buat aku aja." dan lagi, beliau hanya senyum-senyum. aku juga sempet ketemu Romo Wisnu ketika beliau olahraga dengan bersepeda suatu pagi. aku sempat melihat Romo dengan Spin 125 birunya yang membuatnya tampak lucu. dan aku sempat menunggu di Pastoran, ketika akhirnya beliau pulang dengan mengendarai Skywave baru yang akhirnya menghantarkan beliau pulang ke Surga.
Romo Wisnu juga rajin menyapa umatnya di Facebook, entah komen status, nge-like, nge-poke, dan macem-macem. Romo Wisnu juga pernah telpon aku, ketika aku lagi di sekolah. siapa yang nggak kaget coba? ternyata aku diminta ke sekretariat.
entah kenapa, Romo Wisnu suka memanggil orang lain dengan nama yang ada di nama lengkapnya, tapi bukan nama yang biasa jadi nama panggilannya. contohnya, Nilam dipanggil Sulis, Mbak Lisa dipanggil Flaviana, dan aku dipanggil Stella. pernah suatu kali, ketika aku pulang sekolah dan jalan ke gereja, Romo ada di sekretariat lalu memanggilku untuk mampir. aku mampir, salam, cium tangan dan tanya kenapa aku dipanggil. Romo Wisnu cuma jawab: "nggak papa, emang kenapa sih mau buru-buru ke gereja? meh ketemu sopo hayo?"
setiap liat Romo Wisnu, aku pasti manggil: "Romoooo.." kadang beliau becanda dan menghindar kalo ketemu aku. beliau menyapaku dengan caranya yang khas, beliau memanggilku "Stella .." (senyum, salaman, aku cium tangan beliau, beliau mau ikut cium tanganku) "wah, senjata tajam iki" (lihat kuku panjangku)
sapaannya ini selalu bisa membuatku tertawa, atau minimal tersenyum, entah kayak gimana perasaanku sebelumnya. aku ingat ketika ulang tahunku, beliau datang ke sakristi dengan jubahnya, hendak memimpin misa sore, lalu melihatku dan langsung pasang senyum khas, tapi tampak lebih bahagia. Romo Wisnu menyalamiku, mengucapkan selamat ulang tahun, memelukku, mencium jidatku dan memberi berkat. terima kasih Romo Wisnu, itu menjadi hadiah sweet seventeen yang bener-bener sweet!
aku juga masih ingat betul, ketika Senin sore, 25 Oktober, aku ke gereja. beliau hendak memimpin misa lagi sore itu. aku datang dengan senyum lebar dan bilang, "Romo, terima kasih doanya ya, aku ketrima Psikologi Sanata Dharma" Romo Wisnu langsung senyum lebar dan seakan ikut merasakan kebahagiaanku. beliau bilang, "proficiat ya!"
Romo Wisnu ingin aku tetap menjadi Papita. hal itu jelas dimaksudkannya, meski diungkapkannya secara tersirat. beliau pernah bilang, "misdinarku di Katedral itu ada yang udah kuliah tapi tetep jadi misdinar loh." dan ketika aku tugas misa harian, tugas terakhirku dengan beliau, Romo Wisnu bilang, "wah sesuk Agustus ra gelem tugas misdinar meneh iki" (wah besok Agustus udah nggak mau tugas misdinar lagi nih), lalu aku bilang "ya nggak gitu Romoooo"
tenang Romo, sebisa mungkin aku nggak akan meninggalkan Papita kalau mereka masih membutuhkanku, selama aku bisa aku pasti akan bantu, nggak peduli apa kata orang :")
Romo Wisnu memang seneng nggodain orang-orang di sekitarnya. aku sering beliau godain dengan "Spoor (resto)", "Bener", "Karisma", "Papita", "Balsem", "Stece", dan lain-lain. pokoknya apapun bisa beliau jadiin bahan untuk nggodain. pernah suatu kali, Sabtu, 22 Januari 2011, aku sama Andre mau ke Sekaten. Romo Wisnu yang memang setiap selesai misa menyempatkan diri berdiri di depan Pasturan untuk menyapa umatnya, juga menyapaku. "Wah mau ke mana nih malem minggu?" godanya. salting, aku jawab "ke mana aja boleeehh" lalu ngakak, dan akhirnya kujawab serius "ke Sekaten, Romo. mau ikut po? yuk Mo" tapi beliau nggak mau ikut.
ah, masih buanyak buanget kenangan bersama Romo Wisnu, mungkin nggak semuanya bisa ditulis di sini :")
yang jelas, Romo Wisnu mengajariku buanyak hal, terutama tentang tata cara melayani di Panti Imam. Romo Wisnu juga mengajariku banyak hal tentang kehidupan.
terima kasih Romo atas segala pengalaman dan pelajaran hidup yang boleh aku kenal dan aku dapatkan dari Romo.
terima kasih untuk segala kepercayaan untuk kami, kaum muda. waktu itu Romo Wisnu pernah bertanya, "Masih layak nggak Natal 2012 dipercayakan pada Kaum Muda?" dan setelah weekend tanggal 29-30 Januari 2011 di Omah Jawi, yang ditengokin Romo Wisnu juga, kami, kaum muda sepakat menjawab: masih layak! maka Romo Wisnu, beristirahatlah dalam damai, karena kami, kaum muda, akan berusaha seoptimal mungkin untuk ikut berdinamika demi perkembangan Gereja Kotabaru, apalagi untuk Natal :)
Romo Wisnu, maaf karena banyak kesalahan yang aku buat. banyak banget kepercayaan Romo Wisnu yang aku sia-siain atau nggak bisa diwujudkan dengan baik. aku nyesel bangeeet Kalender 2011 nggak jadi tercetak. waktu itu Romo Wisnu bilang, "yaudah nggak apa-apa, ini tetep dilanjutin untuk Kalender 2012" tapi besok aku nggak bisa konsultasi sama Romo Wisnu soal kalender 2012, huaaa maaaaaaaaaaf :((
waktu gladi EKM Januari, aku bilang "Romo, aku pamit yaaa nggak ikut bantu persiapan Paskah, aku ujiannya pas Pekan Suci je" dan Romo Wisnu menjawab "selesainya Kamis kan? pas Paskahnya masih bisa bantu kan?"
iyaaaa Romo, aku akan membantu sekuat tenaga, segenap jiwa raga, semuanyaaaa akan aku kerahkan untuk membantu perkembangan Gereja Kotabaru, kalau aku bisa :)
Romo Wisnu, tenang-tenang lah di Sana, bahagia dan penuh damai di Sana, salam untuk Mas Krist, salam untuk Opa Tom, salam untuk Abel, salam untuk Romo Bowo, sahabatnya Romo Wisnu yang sekarang pasti lagi asyik di Surga sana :)
salam untuk semua :")
doakan kami, agar kami semua di sini bisa berjuang untuk mewujudkan keinginan dan harapan Romo :")
miss you Romo Wisnuuuuuuu :*
with BIG LOVE,
Stella :)
dan Dia memanggilku Martha :(
BalasHapusMbak Thaaa :")
BalasHapusRm Wisnu selalu khawatir tentang bagaimana aku hidup. Sikap itu terus terungkap ketika aku ke Kota Baru sebulan sebelum pergi untuk selamanya. Jam 06.00 masih terima sms lalu jam 09.00 (lebih kurang) Rm. Wisnu telephone tapi yang bicara keamanan rumah sakit dan memberitahukan tentang kejadian itu :(
BalasHapusRomo Wisnu memang selalu peduli pada kita, walau mungkin nggak kita rasakan secara nyata. kita doakan saja beliau mendapat kebahagiaan dan ketenangan abadi di Surga :)
BalasHapus