selain cerita si bintang

31 Desember 2013

cerita sepanjang 2013 :)

Seorang teman berkata, "Salah satu tanda kedewasaan seseorang adalah berani meninggalkan kenyamanan."
Tahun 2013 ini bagi saya merupakan suatu proses menjadi semakin dewasa. Nggak cuma bagi saya, tapi juga beberapa orang di sekitar saya. Kakak dan Akang tahun ini lulus dan mendapatkan kerja, meninggalkan saya di Jogja yang berhati nyaman ini, pun dengan Mas Frater Surya yang mendapat tugas baru di Micronesia. Mereka adalah beberapa sosok yang berproses menjadi lebih dewasa tahun ini. 

Baiklah, mari merinci saja apa aja sih yang udah terjadi sepanjang 2013 ini :D

JANUARI
Kakak lulus! Yeay! Akhirnya pada semester ke-12, Kakak berhasil lulus juga :D
Dan bulan ini juga, saya sekeluarga untuk pertama kalinya jalan-jalan (bareng-bareng) ke luar negeri. Perjalanan yang agak  absurd ke Singapore.
liburan awal tahun yang manis :D


FEBRUARI
Kakak wisuda :D 
bahagiaaaa :D
10 Februari ada #EKMDIY, Ekaristi Kaum Muda dan Pentas Seni se-Kevikepan DIY. Kebetulan, saya jadi co.liturgi (lagi, untuk ke sekian kali). Bedanya kali ini saya bekerja dengan orang-orang baru yang kece banget! *salim sama Mas Yosi, Mas Heru, Mbak Iyas, Mbak Ela, Erika, Bertha, Mas Edi, Denny, Mas Eko, Mas Ayok, Mbak Ellen dan semuamuamuanya* :D

MARET
Menghadapi beberapa #AkuKuduPiye moment bersama temen-temen EKM, khususnya buat Ekaristi Paskah Kaum Muda. Terima kasih buat dinamikanya, temans! Terima kasih juga buat Romo Surjo, Romo Fajar dan Frater Sani yang membantu kami untuk menghadapi #AkuKuduPiye moment ini :D
tampang-tampang #AkuKuduPiye
APRIL
Kesibukan di bulan-bulan sebelumnya dan UTS bikin saya butuh menyegarkan pikiran. Maka, akhirnya setelah sekian lama, saya jalan-jalan bersama Akang. Self-rewarding gitu deh ceritanya :)

MEI
Seperti biasa, bagi saya, bulan Mei selalu penuh cerita. Bulan Mei ini saya berkesempatan untuk mengunjungi RSJ Grhasia, tepat ketika saya menginjak usia kepala dua.
PsyPals!
Oya, seminggu sebelumnya juga ada makrab pergantian pengurus EKM. Bertha dan saya lengser sebagai kordum dan korlit Tim EKM Kotabaru. Rasanya campur aduk. Seneng, karena berhasil menyelesaikan tanggung jawab dengan segala jungkir baliknya. Ada juga perasaan cemas, apa bisa saya benar-benar melepas EKM, saya "terlalu cinta" sama EKM. Tapi ya namanya juga hidup, kita nggak bisa selama-lamanya menggenggam sesuatu terlalu erat. 
Tapi meski sudah lengser di Tim EKM Kotabaru, di bulan ini saya juga bikin EKM lagi, kali ini EKM Psikologi di Gereja Pringwulung. Tempat baru, cara kerja baru, orang-orang baru, dan ini berarti adalah tantangan baru juga bagi saya. 
Three Loves One Life :)
JUNI
Kak Dea, salah satu kakak sepupuku, nikah! Kak Dea nikah di Jogja, dan nginep di rumah. Saya kebagian ikut rempong sebelum dan sesudah the day, seru ternyata :D
Event ini juga berhasil mengumpulkan (hampir semua) keluarga Esnawan, termasuk Kak Kla-Kak Steve-Kayden dari Aussie dan Kak Istas-Tomoyo dari Jepang :D
Esnawaners :D
Bulan ini juga banyak acara di Jogja, salah satunya FKY. Saya pun berhasil datang ke sana sama seorang tamu spesial: Omor! :D
Dan, Akang berhasil pendadaran bulan ini juga yihaaa :D
cieee gelarnya "S.T." :P
JULI
Pergantian pengurus Papita. Saya yang (ceritanya) jadi pendamping Papita bersama #GenkKepo (baca: Frater Sani, Angel, Febri) bantuin pergantian pengurus Papita. 
Juli juga identik sama Tahbisan Jesuit. Tahun ini, beberapa teman saya berubah sebutan dari Frater jadi Romo. Di antaranya Romo Fajar, Romo Surjo, Romo "Eyang" Windar, Romo Vico, Romo Andri :)

AGUSTUS
Akang wisuda :D
horeeee :D
SEPTEMBER
Ini bulan yang luar biasa banget. Serius! Di hari pertama, saya sudah ikut Raker Pingit.
Tiap tahun, Psikologi punya gawe sepanjang bulan September, namanya Psychofest. Tahun ini untuk pertama kalinya saya ikut kehebohan Psychofest dengan jadi panitia. Di sinilah proses "belajar menjadi lebih dewasa" saya mulai. Saya bergabung dengan kepanitiaan yang baru, dan lewat Psychofest ini saya jadi makin aktif di kampus, di tempat baru. Ini berarti pula saya mulai melangkah keluar dari "zona nyaman" saya, Mas Anto tercinta.
Bulan ini juga saya mulai LDRan sama Kakak dan Akang karena keduanya kerja di Jakarta :") #JamaahLDRiyah bersatu!

OKTOBER
Setelah heboh-heboh Psychofest, saya kira saya bakal bisa kembali fokus ke kuliah, tapi ternyata keriuhan yang lain sudah menanti. 
9 Oktober, ulang tahun si Yogyaswara istimewa. Sayangnya  kali ini saya tidak bisa menemaninya merayakan ulang tahun ke 23nya.
sederhana sekali :)
Awal Oktober juga ada ulang tahun Pingit ke 47 :D seru sekaliiiii! Ada jathilan, baca puisi, nyanyi-nyanyi dan lain-lain :)
Opa Henk dan anak-anak Pingit :D
Tanggal 13 Oktober, pendamping Papita mengadakan #PelantikanPapita, setelah sekian tahun tidak ada acara ini :D
para pendamping papita :D
Pertengahan Oktober, saya "diutus" oleh pihak fakultas untuk pergi ke Surabaya, ikut Olimpiade Psikologi 2. Karena persiapan yang mepet dan masih kepikiran UTS, jadi kami nggak menang deh. Tapi dari pengalaman ini saya belajar banyak hal, juga kenalan sama temen-temen baru :D
yang penting pose deh :")
Akhir Oktober, ada Baksos Psikologi di sekitaran Paingan. Dan tepat pada hari Sumpah Pemuda, ada pelantikan BEMF Psikologi 2013/2014, dan saya bergabung dengan BEMF menjadi co. SOSRO (Sosial Rohani), suatu bidang yang (katanya) "vania banget". Hari itu juga Tim EKM Kotabaru ulang tahun ke 13 :D
Hari terakhir Oktober juga puncak perayaan ulang tahun Kolsani ke 90. Sungguh bulan yang istimewa!

NOVEMBER
Bulan ini tidak kalah sibuknya dengan bulan September dan Oktober. Mengemban tugas baru di BEMF berarti juga harus menyiapkan strategi setahun ini mau ngapain aja. Bulan ini banyak yang kami lakukan, mulai dari konsolidasi, makrab BEMF dan OAT di akhir bulan. 
Di awal bulan saya juga "menjajal" sesuatu yang baru, yakni datang ke mangafest :D
Bukan tanpa alasan saya datang ke acara jejepangan ini. Saya datang karena #ApingAnitJualan! Datang ke acara ini membuat saya mengenal orang-orang baru yang kece-kece :)
bareng Om Lemmu :D
Bulan November (lagi-lagi) ada ekaristi kaum muda yang diberi judul Eucharist Youth Movement (EYM) di Karang Klethak. Bulan ini juga ada Rekoleksi Papita :D

DESEMBER
Bulan terakhir di 2013 ini saya isi dengan .... UAS #yeahmahasiswa
Seperti yang sudah pernah saya tulis, ada pameran media massa, dan seabrek laporan serta tugas lainnya yang mewarnai kehidupan mahasiswa semester 5 yang selo
Setelah UAS, saya kembali ke haribaan Tim EKM Kotabaru untuk mengacaukan membantu Ekaristi Natal Kaum Muda. 
Tapi satu hal yang menarik di penghujung 2013 ini, saya kembali ke kampus untuk membantu Reuni Akbar USD. Sungguh suatu momen berharga yang membuat saya belajar dan bertemu banyak orang baru, termasuk alumni yang pernah menjadi Ratu Kampus :D
Dan di hari terakhir tahun ini, saya pun tidak berniat menghabiskannya di Mas Anto seperti tahun-tahun sebelumnya :)

Yeah, begitulah. Tahun 2013 memang suatu tahun bagi saya untuk belajar keluar dari zona nyaman, untuk mencoba sesuatu yang baru dan mengembangkan diri dengan cara lain. 
Semoga di tahun 2014 saya bisa semakin dewasa. Resolusi saya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi semoga resolusi ini bisa benar-benar saya wujudkan, nggak hanya di mulut saja. 

Semoga tahun 2014 juga menjadi tahun yang luar biasa bagi kita semua. Selamat menyongsong 2014! :D

31 Desember 2013
15.05 WIB
Yogyakarta yang Berhenti Nyaman (semoga hanya untuk sementara)

Stella Vania Puspitasari


ps: kalau malam tahun baruan kena macet, sabar saja, nggak usah marah-marah, kasian 2013 ditinggalin dengan marah-marah. trus kalau malam tahun baruan di mana pun, jangan buang sampah sembarangan ya. mari sambut 2014 dengan hal-hal baik, dan semoga hal-hal baik juga yang datang pada kita! :D

04 Desember 2013

On The Speech

hai blog! lama nggak update :D
iyes, semester 5 ternyata bener-bener sesuatuuuuukkk, rasanya pengen berkali-kali #PuraPuraMatik

well anyway, kali ini saya pengen cerita tentang salah satu kerempongan di semester 5, yaitu di mata kuliah Psikologi Media Massa. dosen mata kuliah ini mewajibkan mahasiswanya buat bikin produk media massa tertentu, jadi kalau dia kelompok majalah ya bikin majalah, kelompok koran ya bikin koran, kelompok TV ya bikin (program) TV, dan seterusnya. terus, produk-produk ini bakal ditampilin di sebuah pameran yang kita bikin sendiri di kampus. kebetulan, saya adalah kelompok TV, jadi saya dan teman-teman bikinlah program TV. 

awalnya konsep kami adalah talkshow, semacam Kick Andy gitu, dan kami udah take juga. tapi ternyata, setelah diedit, rasanya ada yang ngganjel gitu, rasanya agak membosankan dan pesannya kurang tersampaikan.
maka, di H-2 pameran, kami pun ngerombak konsep dan ngulang dari awal. #JENGJENGJENGJENG #zoomin #zoomout #zoomin #zoomout #bersambung
hari Senin sore, kami bahas konsep baru dan sekaligus pembagian tugas. terus hari Selasa take cuma 15 menit karena keburu-buru kuliah, dilanjut ngedit sampai setengah sembilan malem, belum mandi, belum makan, semua demi tuuuuu...gaaassss #gebrakgebrakmeja

okay, mari kembali fokus. 
akhirnya jadi lah itu program yang kece! dan meski awalnya agak pesimis bakal kekurangan penonton, ternyata kekhawatiran itu nggak terbukti. penontonnya banyak bahkan tempatnya sampai nggak cukup! #terharu :")
penonton yang super sekali :D
abis pameran selesai, saya yang sudah punya niat upload video itu ke Youtube ngedit videonya sedikit, sekedar buat nambahi "courtesy: Youtube" gitu. eh malah keasyikan dan menambah kekecean video itu, yeee nggak dari kemarin! #selfjitak

dari pengalaman ini, banyak banget hal yang saya dapat. yang pasti, saya belajar untuk pakai audacity dan movie maker, dan saya berhasil! horeee :D

pemirsahhh, sebelum nonton videonya, saya mau berterima kasih, khususnya buat temen-temen kelompok saya yang luarrrr biasaaaaa: Vivi, Brama, Chacha, Yunis, Rara :D


the deadliners :p

silakan mas mbak adek kakak om tante semuanya saja, nonton videonya lalu jangan lupa kasih komentar ya, kami menerima segala cacian maupun pujian kok :")

dan inilah saatnya *drum roll*
kami, kelompok TV kelas B 2011, dengan bangga mempersembahkaaannn~~~
ON THE SPEECH! *empuldemdemdem*



Yogyakarta, 4 Desember 2013
salah satu Anak Gaul Jogja,

vania :p

15 Oktober 2013

lagi-lagi tentang ketukan :)

hari ini, sekitar jam 14:50, sekelompok anak kecil (dan beberapa remaja) lewat depan rumah saya sambil mengumandangkan gema takbir. mereka kemudian membuka pintu pagar dan berteriak-teriak memanggil kami yang ada di dalam rumah untuk membukakan pintu. mungkin, mereka ingin meminta salam tempel. mereka pun mengetuk pintu rumah saya. tidak lama mereka pun keluar lagi dan pergi, memang saya dan mama tidak memberikan respon apapun pada mereka, seperti menjawab atau membuka pintu. jujur saja, saya heran ada tradisi macam ini di hari raya Idul Adha, karena setahu saya tradisi ini hanya terjadi di Idul Fitri. yang mengherankan berikutnya adalah, hal semacam ini, seingat saya, baru terjadi sekali ini. dari dulu hingga kini tidak ada yang datang untuk bersilaturahmi seperti ini, bahkan pada Idul Fitri. cerita macam itu hanya saya temui di cerita Lupus dan cerita anak-anak sekitar, dan yang mereka kunjungi pun hanya keluarga atau saudara-saudaranya.

bagi saya, kejadian ini unik dan blogpost-able, karena saya baru sekali ini menemuinya. hal ini membuat saya berpikir bahwa jika kita menutup hati, mata, telinga dari kejadian-kejadian di sekitar kita, kita tidak bisa membagi apapun dan orang yang di luar pun tidak mendapat apa-apa. saya berefleksi lebih dalam, jangan-jangan ketika saya mengalami kesepian atau kesendirian, bukan karena mereka, orang-orang yang di luar sana tidak mengetuk, tapi karena saya tidak mendengar, atau bahkan mengabaikan ketukan di pintu itu. 
mari kita lebih peka dan membuka mata, hati, telinga kita! :)

ini dia saya bagikan lagu yang kece buat sore-sore begini:
Mata Hati Telinga - Maliq & d'essentials


15 Oktober 2013
hari raya Idul Adha

*vania*

01 September 2013

kekepoan yang "menular"

hai blog-world! :D
hari ini awal bulan yang baru, September ceriaaaa, semoga aja beneran jadi bulan yang ceria ya :)

seminggu ini saya sudah masuk kuliah. semester lima. kata dosen dan kakak angkatan, ini adalah salah satu semester di mana saya akan merasakan peak experience. masa-masa mulai jenuh dengan rutinitas kuliah dan materinya makin abstrak, kalau nggak bisa dibilang makin susah. tapi ya semoga semester ini bisa saya taklukkan dengan mantap :)

dua minggu sebelum semester ini resmi dimulai, saya sudah setiap hari ke kampus untuk mengurusi macem-macem hal. seminggu pertama masuk kuliah, agenda saya padat, bahkan ada satu hari di mana saya seharian di kampus. padahal ini baru awal semester. sampai-sampai jarang sekali saya ketemu mama papa di rumah. 
padahal, minggu ini saya "hanya" membagi waktu untuk kuliah, kepanitiaan, Akang, dan Pingit. itu pun nggak full, artinya masih ada agenda Pingit yang saya bolos, nggak nemenin Akang makan-makan, nggak ikut rapat, dan lain-lain. padahal masih ada beberapa hal yang nggak saya urusi minggu ini, misalnya jalan-jalan sama mama papa, Papita, dan EKM. me-time (baca: browsing nggak jelas sambil tiduran di rumah) itu rasanya mewah. minggu pertama masuk kuliah sudah hectic. super sekali ya :D *fotocopy diri mana fotocopy diri*

kalo pinjem istilahnya Mbak Anne, salahmu dewe kepo kok di mana-mana?  *self getok*
buat saya, selama saya bisa menjalaninya dengan sebaik mungkin, selama saya nggak (sering-sering) nyusahin diri sendiri, selama saya bisa menciptakan simbiosis mutualisme, nggak apa-apa sih. *self defense*   *rasionalisasi*

weekend ini, ada yang super banget: RAKER PINGIT. bukan, raker itu bukan perut keroncongan trus makan jadi sembuh. itu namanya laper. raker itu juga bukan yang bunyi keras buat bangunin orang tidur. itu namanya weker. raker itu adalah rapat kerja. sebuah agenda wajib tiap semester untuk bahas apa aja yang bakal dijalanin selama satu semester ini. kenapa saya ikut raker? jawabannya sederhana, karena saya kepo. ini serius, saya bukan care pol, tapi kali ini saya sungguh kepo.
begini. saya sudah pernah ke Pingit saat saya SMA, tahun 2010-2011. tapi itu nggak rutin. saat kuliah, beberapa kali  saya datang ke Pingit untuk bikin tugas. akhirnya, semester lalu saya berjanji pada diri saya sendiri saya akan rutin datang ke Pingit. janji saya nggak muluk-muluk. saya cuma berusaha datang ke Pingit setiap Kamis, karena kapasitas saya saat itu memang segitu. tapi ternyata rasanya waktu satu semester nggak cukup untuk saya mengenal Pingit. rasanya juga saya belum melakukan apa-apa buat Pingit. maka saya berniat untuk lanjut semester ini. meski kenyataannya, setelah dua minggu Pingit kembali dibuka, saya belum pernah sekalipun ke sana, dan langsung muncul di raker. saya kepo, apalagi yang bisa saya lakukan, apalagi yang bisa saya berikan untuk mereka, dan juga apalagi pelajaran hidup yang bisa saya dapat dari Pingit. 

saya belajar banyak dari raker ini. yang pasti, akhirnya saya tau lirik komplit lagu-lagu Pingit hahaha :D lha selama ini kalau nyanyi saya cuma nggremeng dan ngikutin anak-anak nyanyi.
saya juga belajar tentang apa saja yang bisa kita lakukan bagi mereka, sekecil apapun, pasti akan sangat berguna. kalaupun ternyata apa yang kita lakukan kurang membuahkan hasil, yang penting kita sudah mencoba dan sudah berusaha. saya menyadari bahwa kita semua, yang mendampingi anak-anak dan warga binaan di Pingit, semua adalah volunteer, artinya ya voluntary, tidak ada paksaan, tidak ada siapapun yang bisa memaksa kami untuk harus datang ke Pingit, untuk berbuat sesuatu untuk warga Pingit. tapi bagi saya, justru itulah seninya. jika apapun yang kita lakukan untuk Pingit benar-benar dari hati, rasanya tidak mungkin ada yang mengeluh, justru rasanya tertantang dan terus kepo. bagi saya, untuk sampai ke tahap merasa tertantang atau kepo ini memang nggak bisa instan. saya pun begitu, awalnya cuma kepo Pingit itu kayak apa, terus nggak pernah dateng lagi. terus juga pernah beberapa kali agak terpaksa ke Pingit buat garap tugas. sampai akhirnya saya berjanji pada diri sendiri untuk datang ke Pingit, sekalipun saya nggak punya cukup persiapan dan cuma ikut main-main di kelas.

satu hal yang cukup menarik bagi saya saat raker tadi. Frater Adri, koordinator Pingit, tadi menawarkan ide untuk membuat acara ulang tahunan Pingit. ketika ditawarkan siapa yang ingin jadi panitia, saya menawarkan diri menjadi humas. jujur saja, saya juga tidak tau apakah saya mampu menjalankan itu, karena urusan saya juga nggak cuma di Pingit aja. tapi ya itu tadi, saya cukup kepo. lagipula saya yakin saya nggak akan jalan sendiri, temen-temen volunteer lain kalau dimintain tolong saya yakin mereka pasti mau bantu kalau mereka bisa. maka saya menyimpulkan bahwa, semakin saya nggak kepo, semakin sedikit hal yang bisa saya berikan pada orang lain, dan sedikit pula pelajaran yang saya dapatkan.

tapi segala kegilaan volunteer di Pingit memang kudu saya acungi jempol. Frater Adri dengan pembangunan rumah-rumah dan pembinaan warga. Om Robet Lemmu dengan Aping & Anit, komik strip yang terbit tiap hari Senin *dan bakal nambah jadi hari Kamis juga*. Mbak Anne dengan Belik Pingit *buletin cilik Pingit* dan mengurusi beasiswa, juga surat-surat macam akta kelahiran, dan lain-lain. Mbak Icot dengan penelitian skripsi dan sekolah alamnya. Mas Sigit yang terpengaruh "Adrinisasi" lalu sempat menggantikan Frater Adri mengkoordinir Pingit. Mbak Jeje yang ahli ngajar di SD kecil. semua ini juga membuat saya kepo, kok bisa mereka se-kepo itu. ya mungkin kekepoan saya itu ketularan dari mereka. kayak kata Frater Adri sih, beliau mengurusi Pingit itu dengan serius, dan keseriusan itu menular pada Mas Sigit, pada Om Robet Lemmu, pada semua volunteer yang lain. mungkin keseriusan itu pula yang menular pada saya.

memang kadang, contoh nyata alias teladan jauh lebih penting dan jauh lebih berdampak dibandingkan kata-kata mutiara.
kata Frater Adri lagi, beliau hanya membutuhkan iman sebesar biji sesawi. kalau saya, ada tambahan, saya juga membutuhkan kekepoan setebal kertas HVS 80 gram *lu kate bikin laporan praktikum* :))

oya, jangan lupa like fanpage Aping & Anit yaaa :D follow twitter @ApingAnit juga :D
Aping
Anit
Aping & Anit

Minggu, 1 September 2013
anggota #GenkKepo
vania

*ps: ah, saya lupa menyampaikan jempol saya pada teman-teman PBM yang tadi juga ikut raker. bagi saya, teman-teman ini luar biasa, karena teman-teman ini sudah menyiapkan silabus per pertemuan, meski mungkin memang ada yang harus dibenahi di sana-sini, tapi silabus itu adalah panduan awal yang oke banget. memang menjadi idealis itu baik, tapi kita juga harus realistis. saya sendiri bukanlah orang yang lebih pintar dari teman-teman, bukan orang yang tau segalanya tentang Pingit, saya juga masih harus banyak belajar tentang Pingit, maka mari belajar bersama :) selamat bergabung dalam ke-kepoan dan keseriusan di Pingit, semoga menular ya :D semangat!

28 Juli 2013

ketuklah :)

Dia memang punya cara yang selalu unik untuk menyapa, menegur dan mengingatkan serta menjawab kegelisahan kita. nggak jarang cara-Nya bikin kita geleng-geleng bahkan ngetawain diri sendiri. 
seringkali Dia menyapa lewat lagu-lagu yang kudengar, kadang juga lewat status di facebook atau twitter, dan kadang Dia juga menegurku lewat orang-orang di sekitarku. hari ini, kudengar kata-Nya: "ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu". 
kemudian aku ingat seorang teman pernah berkata, "aneh rasanya kalau kita (baca: orang Kristiani) merasa kesepian atau sendirian, lha wong kita ini ibadahnya bersama-sama, ajarannya pun tentang cinta kasih".

secara logika benar juga kata temanku itu. kapan pun dan di mana pun, kita semua selalu memiliki saudara dan sahabat, apalagi kata-Nya, "setiap orang yang menuruti kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku".
tapi manusia tetap saja manusia, aku sendiri pun tak jarang merasakan sendirian, kalau kata lagu Dewa, "di dalam keramaian aku masih merasa sepi". 

beberapa peristiwa di sekitarku akhir-akhir ini, ditambah sabda-Nya, serta perjumpaanku dengan beberapa orang dan refleksi pribadiku, membuatku sampai pada suatu titik di mana aku tahu bahwa ya aku tak perlu khawatir. perasaan kesepian atau sendirian itu wajar, tapi sesungguhnya kita tak akan pernah benar-benar sendiri, karena selalu ada Dia yang siap membuka pintu-Nya setiap kali kita mengetuknya. pertanyaannya sekarang, cukup rendah hatikah kita untuk mengetuk dan meminta-Nya membuka pintu? :)

Ketuklah Pintu-Nya
Musik/Lagu : C. Soeliandari Retno
Syair : YR. Widadaprayitna

Saat kau merasa sendiri,
Tiada kawan temani disini,
Hidup bagai tiada arti,
Ku didalam hening, berpasrah diri.

Kala duka berkepanjangan,
Dan Tuhan pun nampaknya berdiam,
Jauh dari yang tercinta,
Kasih pun seakan sia-sia.

Ketuklah pintu-Nya, Yesus kan mendengarmu,
Dan membukakan pintu-Nya bagimu.
Carilah Dia sahabat setiamu,
Yang sabar menantimu, ketuklah pintu-Nya.

Saat hidup terasa layu,
Masa lalu tlah menjadi debu.
Masa depan pun temaram,
Harapan seakan terasa suram.

Kala semangatmu meredup,
Rasa bimbang datang dalam hidup.
Percaya kau pasti mampu,
Karena kasih Yesus setia slalu.

Ketuklah pintu-Nya, Yesus kan mendengarmu,
Dan membukakan pintu-Nya bagimu.
Carilah Dia sahabat setiamu,
Yang sabar menantimu, ketuklah pintu-Nya.


Minggu, 28 Juli 2013
Stella Vania

22 Mei 2013

panggilan (sok) akrab

tadi siang saya ke sebuah rumah sakit untuk periksa. setelah pulang dari rumah sakit, saya baru kepikiran tentang hal ini. 
hanya sedikit sekali profesi yang bisa dijadikan panggilan, diantaranya dokter dan suster (perawat). ya nggak tau kenapa, rasanya enak aja gitu manggil dokter dengan "dok" dan suster dengan "sus", walau kita sama sekali nggak kenal sama mereka. tapi dengan panggilan singkat itu jadi rasanya (sok) akrab gitu deh. sepulang dari rumah sakit, saya pun berpikir, profesi apa lagi yang bisa kita panggil secara singkat dan kesannya akrab. tapi rasa-rasanya nggak ada. kalo guru, pasti aneh kalo manggilnya cuma "gur" gitu.. lu kate gurun pasir~ lanjut, yang nggak beda jauh sama guru, dosen. ya kali kita manggil "dos", lu kate dus akuwa~

dan cobalah untuk memikirkan profesi Anda (sekarang atau kelak) apakah bisa dipanggil secara akrab, seperti dokter dan suster. 
kalo psikolog, panggilan akrabnya apa donk ya? psi? ntar malah disuruh gangnam style xD

tapi syukurlah, di Indonesia ini banyak panggilan akrab yang bisa dipakai bahkan ke orang yang baru pertama kali kita temui. bisa pak/bu, mas/mbak, bang, bung, jeng, kakak, adek, coy, cah, ndes dan masih banyak lagi lainnya. 
jadi, selain dokter dan suster, jangan sedih, kita juga bisa dipanggil secara akrab kok sama orang lain :"D


Rabu, 22 Mei 2013
lagi ra mutu,
vania

11 Mei 2013

bye teens, hello twenties!

selamat malam teman-teman :D
hari ini tepat aku memasuki usia dua puluh. say goodbye to teens! 
hari ini, meski tanpa pesta meriah, tanpa diumumkan di facebook dan tanpa kue tart, tapi tetap saja berkesan buatku.

hari ini, aku dapat kado istimewa dari fakultas psikologi, yaitu kunjungan ke RSJ Grhasia, Pakem. rasanya campur aduk deh. penasaran, takut, seneng, dan semua itu membuatku deg-degan. beberapa jam di sana, membuatku merasa kagum pada perawat di sana, karena aku yakin ketahanan mental mereka pasti kuat banget. kalau engga, bisa-bisa mereka justru tukar posisi dan menjadi pasien. pengalaman bertemu orang dengan gangguan kejiwaan di RSJ Grhasia mengubah, atau lebih tepatnya, merevisi persepsiku. kenyataan yang aku temui adalah tidak semua orang dengan gangguan kejiwaan memiliki gejala yang sama, dan bahkan kadang gejala itu tidak nampak secara sekilas. ada orang-orang tertentu yang tidak mau terbuka pada orang lain, dan jika dia mau bercerita pada orang lain, apa yang dia ceritakan sama sekali berbeda dengan gejala yang ditemukan oleh dokter/psikiater/psikolog yang menanganinya. pengalaman ini juga menyadarkanku bahwa kita tidak boleh cepat-cepat menilai seseorang dan melabelinya dengan sebutan tertentu. untuk memutuskan sesuatu, terlebih memutuskan seseorang mengalami gangguan apa, rasa-rasanya perlu penyelidikan yang mendalam dan menyeluruh. 
aku menemukan bahwa tidak semua orang dengan gangguan kejiwaan itu membahayakan orang lain, kadang mereka justru membahayakan dirinya sendiri. aku juga menemukan bahwa mereka itu butuh bantuan kita semua, agar mereka dapat lebih mampu berfungsi normal. kalimat "jika kamu tidak bisa memperbaiki, minimal kamu tidak membuatnya lebih parah" memang tepat sekali.
mungkin aku nggak akan kerja di RSJ, atau secara langsung bertemu dan berhubungan dengan mereka yang mengalami gangguan kejiwaan yang tingkatnya lebih parah, tapi pengalaman ke RSJ Grhasia ini memberiku banyak pelajaran, di antaranya belajar untuk lebih menghargai orang lain, apapun keadaannya, karena toh kita sama-sama manusia :)

ulang tahun bukan alasan untuk menjadi tidak produktif. setelah kunjungan ke RSJ Grhasia, aku japok bersama beberapa teman sampai jam 4. sampai di rumah, kakak bilang ada sesuatu di kamarku, ternyata Stefi mampir dan ngasih sesuatu :)

serba biru dari sahabatku :)
kemudian berlanjut dengan misa jam 6. yang mimpin misa dan homili adalah Romo Andalas, dan beberapa kali selama misa, namaku disebut, bahkan Andre sebagai pacar vania juga disebut :))) maluuuu :))
setelah misa, rencananya mau makan sekeluarga plus Akang Andre. tapi lagi-lagi heboh, karena lamaaa banget menentukan mau makan di mana, sampai-sampai kita keliling-keliling dan akhirnya menentukan pilihan di sebuah restoran. dan seperti biasa, sampai capek ngakak kalau jalan-jalan sekeluarga :D

dan ini ada sesuatu dari Akang :))

lagi-lagi serba biru dari Bulanku :)
ucapan di facebook dari Akang :))
tahun ini, kado istimewa berupa pengalaman dan pelajaran, serta kebersamaan, menjadi bekal untukku menapaki usia 20an :)
terima kasih Tuhan, terima kasih mama papa kakak, Akang Ibu Bapak Mas Sur, Esnawaners, para sahabat, teman-teman Tengger dan psikologi lainnya, teman-teman EKM, teman-teman papita, teman-teman Srikandi stece, dan semuanya saja. terima kasih karena telah mengijinkanku memasuki hidup kalian, dan terima kasih juga karena kalian telah mewarnai hidupku :)
berjuta amin untuk segala harapan dan doa kalian :) semoga kalian semua selalu dilimpahi berkat dan cinta dari Tuhan yang Maha Keren :D


11 Mei 2013
gadis 20 tahun

Stella Vania Puspitasari :)

30 April 2013

Cinta Kasih dasar Bhinneka Tunggal Ika


Dalam dunia ini, tidak pernah ada orang yang sama. Bahkan, orang kembar identik sekalipun tetap memiliki perbedaan, mereka tidak seratus persen sama. Perbedaan itu bisa terjadi pada fisik, sikap, pola pikir, gaya hidup, bahkan tipe kepribadian. Terlebih di Indonesia, dengan wilayah yang luas dan berbagai pulau dengan berbagai suku, kebudayaan dan agama. Bangsa kita ini terkenal sebagai bangsa yang sangat plural, namun seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan itu diharapkan bisa mempersatukan.
Sayangnya, perbedaan-perbedaan itu seringkali malah menimbulkan gesekan-gesekan tertentu. Ada hal-hal yang tidak bisa ditolerir satu sama lain hingga akhirnya menimbulkan konflik, bahkan berujung pada kekerasan yang sebenarnya berdampak buruk untuk semua pihak.
Seperti kita ketahui, kekerasan yang dilakukan oleh suatu oknum agama tertentu tampak dilegalkan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya ketika Ramadhan, beberapa oknum ormas tertentu melakukan kekerasan dengan menutup paksa rumah makan yang buka pada siang hari, bahkan dengan menghancurkan beberapa barang di suatu rumah makan. Tindakan ini, meski mungkin tujuannya baik, tapi mengakibatkan kerugian bagi pihak lain. 
Penyegelan tempat ibadah pun masih kerap kita dengar beritanya. Di Bekasi misalnya, tempat ibadah Ahmadiyah Bekasi dilarang untuk digunakan. Bahkan ketika sholat Jumat, mereka dijaga oleh kepungan polisi. Masih di Bekasi, pemerintah melakukan penyegelan pada Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Hal ini sangat ironis karena berkontradiktif dengan UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memeluk agama dan beribadat sesuai agamanya. 
Gesekan seperti itu tidak hanya terjadi antar kelompok agama. Di antara sesama umat beragama tertentu pun dapat terjadi gesekan. Hal ini terjadi karena ada perbedaan dalam memaknai dan menjalankan perintah dalam agama itu sendiri. Akibatnya, antar kelompok itu saling memvonis satu sama lain sebagai sesat, dan jika tidak ada yang mau membuka diri dengan kenyataan bahwa mereka memiliki pandangan yang berbeda, akhirnya yang terjadi adalah perdebatan yang tak kunjung selesai dan melebar sampai ke mana-mana. Kejadian seperti ini sempat terjadi pada akhir 2012 lalu. Di sebuah grup facebook terjadi diskusi panjang, bahkan berlangsung hingga berhari-hari. Diskusi ini membahas variasi seperti tarian, drama dan lagu non rohani dalam sebuah perayaan ekaristi. Tentu ada yang pro dan kontra dengan hal ini, tapi rupanya ada orang-orang dalam diskusi ini yang tidak sepenuhnya terbuka pada pendapat orang lain, hingga akhirnya bersikap defensif dan berujung pada debat kusir yang keluar konteks pembicaraan.
Namun, walau terdapat beragam agama dan kepercayaan, sebenarnya semua itu memiliki kesamaan. Setiap agama sama-sama mengajarkan hukum yang utama yakni cinta kasih, dan semua agama membawa umatnya pada keselamatan, menurut definisi masing-masing agama. Maka sebenarnya, gesekan-gesekan yang terjadi itu tidak harus sampai ke konflik, jika tiap orang bisa mengamalkan hukum cinta kasih itu. 
Cinta kasih itu sangatlah luas dan dapat tercermin dari hal-hal kecil, bahkan ketika kita sama sekali tidak mengenal orang itu. Salah satu perwujudan cinta kasih adalah memperhatikan. Menurut Rogers, seorang Psikolog dari Amerika Serikat, seseorang akan bisa menampilkan diri mereka seutuhnya bisa diberi kasih tanpa syarat alias penghargaan tanpa syarat. Ketika seseorang diberi penghargaan tanpa syarat, dia akan cenderung menjadi tidak defensif dan juga menerima orang lain apa adanya.
Kita bisa mewujudkan penghargaan tanpa syarat ini dengan mau mendengarkan dan tidak langsung memberikan penilaian secara dangkal pada orang lain. Jangan sampai kita membuat penilaian yang prematur hanya karena pengaruh stereotip-stereotip yang berkembang di masyarakat, apalagi jika kita tidak menemukan bukti dahwa stereotip itu benar-benar berlaku di dunia nyata. Kita juga harus bisa berusaha untuk menjadi terbuka pada pendapat orang lain, bukannya memaksa orang lain untuk menjadi setuju dengan pendapat kita dan merasa diri paling benar. Sebaiknya kita memiliki semangat untuk mau belajar lebih banyak, walaupun dari orang yang berbeda, atau mengenai hal yang tidak kita setujui. Ingatlah bahwa selalu ada alasan dari argumen yang dikeluarkan oleh seseorang. Kita juga harus ingat bahwa Tuhan itu Maha Esa. Dia hanya satu, cara kita saja yang beragam untuk memuji dan memuliakan nama-Nya.
Tetapi memuji dan memuliakan nama-Nya itu bukan berarti kita setiap saat mengecer nama-Nya secara sewenang-wenang. Akhir-akhir ini sering muncul seseorang di TV yang karena suatu hal menyebut “demi Tuhan” dengan teriakan, mata berbinar-binar penuh kemarahan dan ditutup dengan beberapa kali menggebrak meja. Hal itu tentu tidak masuk dalam definisi memuji dan memuliakan Tuhan. 
Memuji dan memuliakan Tuhan juga tidak cukup hanya dengan rajin berdoa atau beribadat. Apalah artinya iman tanpa perbuatan? Maka jika kita ingin memuliakan nama-Nya, maka kita harus mewujudkannya dalam tindakan nyata. Dengan demikian, kita pun mewujudkan cinta kasih kepada sesama yang nantinya dapat menyatukan perbedaan dan meminimalisir konflik.


Stella Vania Puspitasari
Selasa, 30 April 2013

14 April 2013

self-rewarding on weekend :D

halo, dunia! apa kabar? :)
hari ini dan kemarin, adalah hari aku terbebas dari UTS, walau sebenarnya (baca: seharusnya) nggak bisa santai karena begitu banyak tugas yang ngawe-awe minta digarap. tapi dua hari ini, aku memutuskan untuk memberi reward pada diri sendiri, dan menyediakan waktu luang untuk pacar. maklum, biasanya aku sibuk dengan kuliah dan EKM dan seabrek kegiatan lainnya, sedangkan dia sibuk dengan skripsinya. maka jadilah weekend kemarin diisi dengan bertualang bersamanya.

"malam minggu, malam yang panjang, malam yang asyik buat pacaran", begitulah sepenggal lirik dari sebuah lagu lawas. karena kami jarang bermalam minggu, jadi Sabtu kemarin rasanya cukup istimewa. sejujurnya memang aku merasa sudah lama tidak jalan-jalan santai bersama Akang. maka walau rasanya tugas sudah ngawe-awe, tapi aku nggak terlalu merasa berdosa meninggalkan mereka :p
keluar dari rumah, sebenarnya kami tidak punya tujuan yang cukup jelas. kami hanya ingin mencari event, entah pameran seni rupa atau pagelaran apa gitu. kami pun meluncur ke TBY yang ternyata sedang tidak ada pameran, lalu kami melaju ke BBY (Bentara Budaya Yogyakarta). untunglah ada pameran yang digelar di sana. unik, rupanya pameran yang digelar adalah pameran sepeda onthel bertajuk "Simplex nganggo Berko". pameran ini menampilkan beberapa sepeda lawas bermerk simplex (yang memakai lampu bermerk berko), dan poster-poster iklan lawasnya, foto, lukisan, patung, pokoknya segala sesuatu tentang simplex. tidak hanya itu, ada beberapa sepeda lawas merk lain yang fenomenal untuk menambah pengetahuan tentang sepeda di masa lalu.

simplex (untuk) anak-anak

sepeda lawas fenomenal

becak simplex. gaul banget!

simplex - (patung) Jakob Oetama - Akang
setelah puas menuntaskan kerinduan nonton pameran, aku dan Akang pun memutuskan untuk mencari makan. tidak tanggung-tanggung, kami memutuskan untuk menuju arah Kotagede untuk mencicipi sate sapi di Lapangan Karang, Kotagede. awalnya, karena kami buta arah, kami pun menuju ke arah Pasar Kotagede, tempat Ngayogjazz pernah diadakan dulu. dan ternyata di sana rameeee banget! setelah meminta bantuan maps (thanks, technology!), kami akhirnya sampai ke tempat yang dituju. ada beberapa pilihan paket, paket kecil, sedang (7 tusuk), dan utuh (10 tusuk), tiap paket terdiri dari sate sapi plus lontong sayur. maknyus! nggak menyesal saya jauh-jauh ke Kotagede demi makan dan bayar mahal, karena memang enak dan yang jelas, rasa penasarannya sudah tertuntaskan :D

ini dia tempatnya :)
paket utuh: 10 tusuk sate sapi + lontong sayur. yummy! :9

setelah itu pun kami pulang, dan menyusun agenda untuk hari Minggunya :D
hari Minggu pagi, diawali dengan misa bareng. iya, yang ini juga agak jarang hehehe
agenda kami sebenarnya setelah misa adalah menuju Gua Maria Lawangsih! maka setelah misa, kami pun segera meluncur ke tujuan. ini adalah kali pertama aku ke sana. setelah melewati jalanan yang agak curam tapi pemandangannya keren banget, kami pun sampai di Gua Maria Lawangsih. rumah Bunda satu ini nggak terlalu besar, tapi ketenangannya bikin hati adem dan damai banget :)
Bunda-nya juga cantik, dan ada panti semedi berupa gua yang di dalamnya ada patung Hati Kudus Yesus yang begitu masuk adeeeem banget :)
selain itu, air sucinya juga dingin dan sejuk banget, maklum air perbukitan gitu deh, masih alami banget!

papan namanya

Bunda cantik sekali :) di belakangnya tempat air suci :)

Mas Kris di dalam panti semedi yang adem banget
setelah puas ketemu Bunda dan Mas Kris, kami pun melaju pulang. di perjalanan, kami menemukan plang bahwa ada Gua Maria yang lain, lalu kami mampir. ternyata Gua Maria ini ada di dekat Gereja Maria Fatima, Stasi Pelem Dukuh, Paroki Nanggulan. sampai di Gereja, kami melongok sebentar dan ternyata gerejanya unik banget!

dalam gereja, motret dari balkon
dan ternyata, Gua Maria yang bernama Gua Maria Pangiloning Leres ini ada di atas gereja. guanya kecil, dan yang lebih menarik perhatian kami adalah patung Yesus yang gedeee banget :D 

look at the colors! :)

Akang mencoba niru gaya Mas Kris yang oke banget :))
syukur pada Allah, kami bisa menemukan tempat ini tanpa disengaja, tanpa direncana. setelah puas sowan Bunda dan Mas Kris, dan karena langit mendung, kami pun memutuskan untuk segera pulang. 
oya, di malam minggu, aku sempet ngetwit: #ListKapanKapan bersama @andre_yb dari jaman pedekate yang sampe sekarang belum kelakon adalah makan bakso krikil :))
dan lagi-lagi, karena nggak sengaja, di perjalanan pulang (di Jalan Godean), aku lihat ada warung tulisannya "jual bakso 20 butir dan bakso super jumbo". langsung deh kami puter balik dan makan di situ. dan akhirnya,  satu ini tercoret sudah dari #ListKapanKapan kami!
this is it, bakso 20 butir!
begitu sampai rumahku, langsung tepar! Akang sampai tidur lamaaa banget :))
tapi buatku, weekend ini sungguh superrrrr sekali! ya kayak yang aku bilang di atas, udah lama banget aku nggak ngelakuin hal-hal kayak begini: malem mingguan, misa bareng, nonton pameran, ke tempat Bunda, kulineran, pokoknya JJS sama Akang. dan rasanya bener-bener nyenengin dan nggak nyesel, walau tugas numpuk :p

ngelakuin kewajiban dan tugas itu memang penting, tapi jangan lupa istirahat, dan kasih reward untuk diri sendiri. kalau kita aja nggak menghargai diri sendiri, gimana orang lain mau menghargai kita? :)

baiklah, selamat menikmati hari ini, teman-teman! semoga kebaikan menyertai kita semua :)

Minggu, 14 April 2013
Neng Vania :)

ps: karena nulis ini, aku jadi inget lagu agak lawas dari Sandy, judulnya Sabtu Minggu :D

21 Februari 2013

markikopdar, mari kita kopi darat!

“Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a
listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all
of which have the potential to turn a life around.” 
― Leo F. Buscaglia


membuka facebook, twitter dan jejaring sosial lain membuat saya seringkali merasa memiliki teman. ya, mereka yang jauh di mata tapi terasa dekat karena terhubung lewat facebook atau twitter. 
tapi yang namanya need for affiliation (kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain) itu bukanlah sesuatu yang statis. ada kalanya kebutuhan ini meninggi. ada kalanya, saya merindukan teman-teman yang dekat dalam arti sesungguhnya, teman yang dekat secara fisik. ada kalanya, facebook atau twitter terasa tidak cukup memuaskan karena tidak semua interaksi yang terbentuk di sana adalah interaksi yang hangat dan intim. 
beruntung, makin banyak media untuk kita berkomunikasi secara lebih pribadi, dengan LINE dan whatsapp misalnya. rasanya memang lain jika menggunakan media chatting, rasanya lebih dekat dan lebih bebas karena lebih privat. 
tapi di atas semuanya itu, tidak ada yang bisa menggantikan pertemuan langsung, alias face to face. meski ada juga yang ketika bertatap muka timbul perasaan gugup dan jadi diam seribu bahasa, tapi tetap ada rasa yang berbeda. menurut saya, rasanya lebih komplit, ya karena perjumpaan itu nyata. kita bisa melihat teman kita itu, kita bisa secara langsung mendengar suaranya, dan ini yang tidak (atau mungkin belum) dimiliki oleh teknologi apapun, kita bisa menyentuh lawan bicara kita jika bertemu langsung. kita bisa menjabat tangannya, kita bisa memeluk dan menciumnya. dan ini semua (sejauh yang saya tau) tidak bisa digantikan oleh jejaring sosial manapun. 

ijinkan saya bercerita mengenai dua cewek jagoan, teman saya. namanya Ocha dan Lisa. saya mengenal kedua cewek jagoan ini di twitter, sekitar tahun 2009. berbulan-bulan kami bertiga saling mensyen di twitter, smsan juga. meski belum pernah kopdar bertiga, tapi kami saling berbagi cerita panjang lebar. kalau dipikir-pikir, lucu juga pertemanan kami ini. betapa tidak, kami berbeda usia dan latar belakang, tapi toh ada teman yang sama-sama kami kenal, ya memang manusia itu adalah konektor yang menghubungkan satu orang dengan orang lainnya, bukan? Ocha, kuliah di FISIP UAJY angkatan 2009, pacar teman saya, Adri. sedangkan Lisa, adik kelas saya saat SMP, ya meski saat SMP saya sama sekali tidak mengenalnya, dan baru bertemu di twitter. pertama kali kami kopi darat bertiga pada bulan Desember 2010. saat kami kopdar beberapa kali, kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam, membicarakan apapun, dari mulai masalah sekolah (dulu) atau kuliah (sekarang), masalah pertemanan, masalah (ehem) cinta juga kadang-kadang, dan berbagai hal lain. meski kadang ya ada rasa canggung karena jarang bertemu dan bingung mau cerita apa karena terlalu banyak hal yang ingin dibicarakan, tapi rasanya menyenangkan dan ingin mengulangnya lagi.
memang, tak ada yang bisa menggantikan kopdar.

Maret 2011, di rumah Ocha :)

Oktober 2012, di Bejo Cafe, bikin video happy birthday buat Adri :)
jadi, yuk, kopi darat! :) 

22 Januari 2013

perjalanan (ABSURD) tak tergantikan: SINGAPORE! :D

halo teman-teman :D
bagaimana liburan kalian? semoga menyenangkan ya :)
minggu lalu, tepatnya 14-16 Januari 2013 aku sekeluarga, sama beberapa orang lain liburan ke Singapore! it's my first trip to abroad :D aku pergi bertigabelas, sama Mama, Papa, Kakak, Kak Nono, Tante Alin, Tamara, Cik Vivi, Mbak Hani dan pacarnya, Kak Nad, Ko Ari, Tante Linda.

minus Kak Nono nih., di Changi :D
hari pertama, begitu sampai Changi, malah foto2 dulu hahaha trus baru ngurus imigrasi dan ngambil bagasi. apes, KOPERNYA PAPA ILANG! :O
ditungguin ada kali setengah jam lebih di tempat bagasi, kok gak adaaaa, trus ngurus kopernya Papa ke petugas AirAsia, tapi Papanya santai aja malah motret2 -___-“
abis itu ketemu Kathy dan Johnson (tourguide) di luar, trus dikasih label bulet oren. tujuan pertama adalah Mustafa Centre untuk makan siang, dan di sana makannya nasi padang donk hahaha, ada gado-gado juga. setelah makan siang kita dikasih kesempatan buat jalan-jalan dan belanja. Kita diantar ke sebuah toko di sebrang Mustafa yang jual barang-barang 3 for S$10. di sebelahnya ada toko kamera, dan Kakak langsung ngabisin  S$500 buat beli lensa dan protektornya. joss.
puas jalan-jalan di Mustafa, kita ke Merlion Park, tempat wajib yang kudu didatengin di Singapore.

sekeluarga di Merlion. aku (tampak) kurus yaa ihiiikk :3
puas foto-foto di Merlion Park, selanjutnya kita ke toko coklat dan hujan coy! abis belanja coklat yang banyaaaak banget *tapi disikat Kakak dan aku gak kebagian sama sekali. hiks!* kita ke ION Orchard. yang langsung dicari adalah MARKS & SPENCER karena mau beli titipannya Oma In. perjuangan banget coy nyarinya! nyasar sampai tanya beberapa kali sama petugasnya. dah nyampe MARKS & SPENCER, bingung deh nyari titipannya: biskuit. ternyata bungkusnya udah ganti, jadi agak bingung deh nyarinya. beberapa jam yang tersedia di ION Orchard cuma dipake buat nyari MARKS & SPENCER doank hehehe
abis itu makan malam masakan Thailand dan check in di hotel. belum puas muter-muter di hari pertama itu, kita langsung cabut lagi ke Bugis, the largest  street shopping location in town *semacam Mangga Dua di Jakarte ituh hehe* pulang pergi jalan kaki lho kita, lha "cuma" dua blok dari hotel hehehe :D pulangnya ngelewatin Lasalle college of the arts, bagus buanget daabbb kampusnyaaa :O sampai hotel santai-santai, nyetel TV, dan nemunya channel Indonesia, SCTV -__-" tapi akhirnya ditonton juga sih hahaha :)) tidur yang sangat amat nyenyak di malam pertama di negeri orang malam itu :)

hari kedua, diawali dengan sarapan di hotel. pekerja di cafe di hotel itu tua-tua coy.  aku sarapan pake sunny side egg with bacon and hash brown. satu fakta yang kutemui: ternyata saos sambal di Singapore ada kecut-kecutnya. wagu wagu gimana gitu rasanya. pas sarapan itu, Kakak ketemu temennya, kakak angkatannya dink, yang juga nginep di hotel itu. abis itu, jam 9:30 Kathy udah jemput di lobi hotel untuk bareng-bareng meluncur ke USS yihaaa :D
di lobi hotel, Kathy di urutan ketiga dari kiri :D
sampai di USS, belum buka coy USSnya hehehe *USS bukanya jam 10* foto-foto dulu deh di globe USS :D
Danbo ikut ke USS lho :D
puas foto-foto, dan jam udah nunjukkin jam 10 lewat, masuklah kita ke USS. abis masuk beberapa toko dan foto-foto,
with Woody Woodpecker and Big Bird :D
langsung deh menuju ke wahana TRANSFORMERS 3D The Ride: The Ultimate 3D Battle, yang kata Kathy wajib dicoba pertama kali karena antrenya lama. aku masuk berlima, sama Kakak, Tamara, Tante Alin dan Cik Vivi. pas antre aja masih sempet foto-foto donk hahahaha :)) untungnya, kita ngantre gak begitu lama. begitu kita udah mau naik wahananya, di belakang langsung berjubel yang antre hehehe
dan wahananya KEREN BUANGET coyyyyy! kita masuk semacam kereta berbentuk mobil gitu kanan kirinya, trus semacam 3D gitu, berasa masuk dalam filmnya, kita direbutin antara Decepticon sama Autobots (Optimus Prime, Bumblebee, dkk) woohhhoooo seru tenan! apalagi ada adegan mobilnya jatuh dari lantai mbuh piro, tinggi banget pokoknya waaahhhh histeris semua! aku nonton filmnya aja udah berasa ikut dalam adegannya, apalagi 3D kayak gini aaaaaaaa *masih excited*

we love you, Optimus Prime! :)
abis itu lanjut jalan lagi, ada wahana Human & Cylon, jetcoster gitu, liatnya aja udah serem banget :| jadi ya gak naik deh..
mummy juga dilewatin karena kata Kathy ini 10x lebih ngeri dibanding Transformer. tapi foto-foto sih jalan terusss :D
mbak'e dhuwur banget...  raiso mesem meneh :/
abis itu masuk ke area Jurrasic Park, tapi gak main apa-apa sih, liat-liat doank soalnya kepisah sama Tante Alin dkk, dan cari memory card karena MMC kameranya Kakak udah hampir habis. abis itu pengen nonton atraksi Waterworld, tapi ternyata mulainya masih sejam-an lagi, jadilah kita menuju Far Far Away kingdom. ketemu dan foto-foto sama Pinokio, 
bareng Pinokio di depan Far Far Away castle :)
trus masuk ke wahana Shrek, pas ngantre eh Shrek-nya lewat. di Shrek 4-D Adventure ini kita masuk ke semacam bioskop tapi 4-D, kursinya gerak-gerak, disemprot air (dikit) beneran, disentor angin lembut di tengkuk pas setannya keluar, seru banget deh :D
abis itu baru deh kita nonton Waterworld, atraksi live dari beberapa orang, ceritanya ada cewek diculik gitu deh, KEREN BANGET! apalagi pas tiba-tiba ada pesawat keluar dari balik seng-seng itu woohhoooo *masih excited* *gak diceritain lengkap* *biar pada penasaran* :p
abis dari Waterworld trus ngumpul semua ber-12 (minus Kak Nono), dan akhirnya makan siang bareng :) absurdnya, di resto itu ada menu AYAM PENYET coy :))))
abis makan, misah lagi, dan kita kembali ke area Far Far Away. tapi ternyata tinggal (semacam) rollercoaster, trus gak jadi deh. lanjut ke area Madagascar! di tempatnya Gloria, Melman, Marty dan Alex ini kita naik ke wahana Madagascar: A Crate Adventure, semacam istana boneka di Dufan itu hehe tapi banyak jebakannya -__-" *pundung*
tapi kepundungan itu mencair karena foto-foto sama empat sekawan itu :D

with Melman, Marty, Alex, Gloria :D
sampai di area Hollywood lagi, nemu toko yang jual MMC deh, trus aku liat-liat foto yang dipajang di sana, ada yang foto sama Frankenstein, Po (Kungfu Panda), dll. tiba-tiba AKU PENGEN FOTO SAMA MEREKA! :D
pas aku keluar toko itu, pas bangeeettt ADA PO!!! langsung histeris dan ngantri foto sama Po, seneng banget :D *kayak anak kecil rasanya hihihi* abis itu Mr. Frak dateng dan foto-foto lagi sama dia. 
thank you Mr. Frak and Po! love youuuu *hugs*
udah foto-foto, trus masuk ke toko souvenir buat cari oleh-oleh, saking asyiknya, gak tau kalo ternyata di luar ada Betty Boop.
akhirnya kita mutusin buat keluar dari USS, dan mau naik MRT Sentosa Express. tapi trus kepisah sama Tante Alin dkk, jadi cuma jalan berlima, sama Mama, Papa, Kakak, Kak Nono. trus naik MRT ke Vivo City, mall terbesar di situ. dan ternyata memang bener, guede buangetttt! sampai nyasar dan bingung cari money changer, tapi ada berkah juga kesasar gitu, nemu toko coklat dan belanja coklat lagi hehehe trus juga nemu balkon yang keren buat foto-foto dan nonton pemandangan. satu lagi, nemu patung Merlion dari lego yang keren banget di toko mainan. abis itu balik lagi ke USS dan maem es krim sorbet. *es krim di dalem kulit buah*
di Vivo City. iyah, itu Merlionnya dari Lego semua *berdecak kagum*
setelah ngumpul semua bareng Kathy juga, kita melanjutkan perjalanan, ternyata naik MRT lagi. kali ini ke Imbiah Station, yang ada tulisan "SENTOSA" dan history of Singapore trus makan malam *yang agak kesorean* di resto tersembunyi di deket sana. abis itu jalan lagi ke pantai, mau nonton Songs of the Sea. KEREEEENNN :D buat yang penasaran kayak apa sih Songs of the Sea itu, gugling yak :p
after watching Songs of the Sea. komplit nih :D
abis nonton Songs of the Sea, kita pulang ke hotel, tapi karena masih semangat pengen jalan-jalan, jadilah kita minta didrop ke Bugis lagi, dan pulangnya jalan kaki lagi :D *padahal udah cuapeeekkk buangettt*
tidur di malam kedua ini, aku pake counterpain banyak banget di pundak dan kaki *terutama kempolku tersayang*

hari ketiga, diawali dengan absurdnya waktu sarapan di hotel. pelayannya marah-marah, entah kenapa. dan yang ngantri mau sarapan buanyaaaak buanget. pagi itu, aku coba mie Hongkong. abis sarapan kita ke bandara deh, mau pulang. sampai sana, abis check in, foto-foto dan ngurus imigrasi, kita masuk bandaranya dan kaget karena bandaranya semacam mall :O
full team + Kathy :D
trus langsung deh beli minuman di sana, lama amat milihnya ahahaha :)) abis itu jalan ke terminal C1 sambil mampir ke money changer. begitu sampai di terminal C1, ternyata udah last call, dan itu berarti KITA HAMPIR KETINGGALAN PESAWAT!!!! :O
udah dimarah-marahin sama petugasnya biar cepet trus sampai pesawat ngakak-ngakak sendiri kok ya bisa hampir ketinggalan pesawat dan gak denger pengumuman sama sekali HAHAHA odoonngggg :)))
perjalanan pulang ditempuh sekitar 2 jam 15 menit dengan jalan yang gak mulus karena cuaca buruk di beberapa tempat.

huaaahhh perjalanan perdanaku ke luar negeri ini sungguh absurd :))) dimulai dari kehilangan koper, ada temennya Mama yang bawa-bawa ciduk/gayung *HAHAHA*, Kak Nono nekat ngerokok di kamar hotel mbuh pie cara'ne, memori abis jadi beli lagi, nonton TV di hotel ya tetep SCTV, kesasar di mall karena saking gedenya mall itu, jalan-jalan berdua sama Kakak tanpa duit kayak anak ilang karena kepisah sama Mama, dan yang paling luar biasa adalah hampir ketinggalan pesawat. hahahaha :))) sumpah ini perjalanan terabsurd tapi luar biasa menyenangkan! :D

semoga liburan kalian menyenangkan juga ya, teman-teman! :)

Jogja, 22 Januari 2013
masih excited dan masih pengen liburan lagi,
vania :)