selain cerita si bintang

25 Juli 2010

berkaca

pernah nggak lost contact sama orang yang pernah deket banget sama kita ?

banyak kasusnya. entah yang harus sekolah, kuliah atau kerja di luar kota dan nomornya hilang, atau ganti nomor dan nggak tau nomornya yang baru, sampai -yang bikin miris- pisah sekolah atau kelas tapi jadi nggak pernah tegur sapa. sakiittt rasanyaaa.. apalagi kalo pernah deket banget. ya nggak sih ? :)

dijauhi. entah beneran atau cuma perasaan, rasanya nggak enak banget. bahkan oleh orang yang belum dikenal sekalipun. tapi jauh lebih nggak enak ketika yang menjauhi adalah mereka yang pernah begitu dekat dengan kita. dan sangat teramat jauh lebih nggak enak lagi, ketika kita nggak tau alasan mereka menjauhi kita.

sebagai manusia, seringkali kita merasa diri benar. seringkali kita lebih banyak menyalahkan orang lain atas apa yang menimpa kita. ketika kita dijauhi, atau dicuekin, atau dihindari, kita kerap menganggap bahwa orang lain yang salah menilai kita. orang lain yang punya masalah sama kita. orang lain yang nggak tau gimana caranya berteman dengan kita. padahal ada ungkapan 'nggak akan ada asap kalau nggak ada api'. nggak akan ada akibat kalau nggak ada sebab. yes or no ? :)

yeah, ngaca itu penting banget. bukan ngaca dalam arti yang sesungguhnya, tapi maksudnya melihat ke diri kita sendiri, introspeksi diri maksudnya. karena gimana pun, hukum karma selalu berlaku bagi siapapun. selamat berkaca ! :D

07 Juli 2010

selamat jalan AT Mahmud, Sang Bintang Kejora..

Indonesia kembali berduka. seorang musisi besar yang sangat concern dengan anak-anak. AT Mahmud namanya. ya, beliau seorang pencipta ratusan lagu anak-anak yang pernah mengisi hari-hari kita semua. lagu ciptaannya benar-benar klop dengan dunia anak-anak.

mendengar nama AT Mahmud, pikiranku melayang pada masa kecilku. betapa senangnya aku, ketika aku bisa menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan umurku, dengan perasaanku, dengan pemahamanku. tak seperti kini, anak kecil justru lebih hapal lagu tentang cinta pada lawan jenis, dibanding cinta pada orangtua, teman, guru dan binatang, tumbuhan serta alam.

pengenalan akan lagu-lagu ciptaan beliau kudapatkan di sekolah. dulu, aku begitu hapal lagu O Amelia, meski lagu itu tak sepopuler Pelangi atau Ambilkan Bulan.

ketika aku SD, aku juga pernah ikut sebuah bina vokal di Gereja, yang diasuh oleh Pak Theo Sunu Widodo, atau akrab disapa Pak Sunu. suatu kali, aku dan teman-teman bina vokal itu berkesempatan tampil di RRI membawakan beberapa lagu karya Pak AT Mahmud, dan ditonton oleh Pak AT Mahmud. bahkan kami berkesempatan berfoto bersama beliau. dan seketika itu pula, beliau langsung menempati urutan teratas dari daftar idolaku. selain karena karya-karyanya yang amat kusukai, keramahan dan kehangatannya juga membuatku merasa bertemu dengan kakekku sendiri ketika bertemu dengan beliau. bertemu dengan beliau, membuatku merasakan kasih sayang dan perhatiannya yang tak henti untuk anak-anak, khususnya anak-anak Indonesia.

selamat jalan Pak AT Mahmud. terimakasih untuk semua karya yang pernah mengisi hari-hariku dan anak-anak Indonesia lainnya. terimakasih telah menjadikan kami benar-benar menikmati dan merasakan masa kanak-kanak kami. terimakasih untuk Pelangi, Ambilkan Bulan, dan Bintang Kejora. terimakasih telah membuat kami bangga karena bisa menyanyikan Aku Anak Indonesia dengan lantang. terimakasih sudah memberiku motivasi untuk bisa jadi gadis cilik nan lincah dan riang seperti Amelia. terimakasih tak terhingga, teriring salam hormat untukmu, Pak...

pertanyaannya sekarang, setelah Pak AT Mahmud meninggal,
siapa yang akan menciptakan lagu yang benar-benar sesuai untuk anak-anak Indonesia ?

03 Juli 2010

enam. lima. empat. tiga. dua. SATU.

dalam suatu kesempatan, seorang guru pernah meminta teman-teman dan aku untuk menuliskan nama teman yang paling akrab. tak sedikit yang menuliskan: semua teman sekelas. lalu pada kesempatan berikutnya, guru tersebut berkata, "Yang saya maksud adalah teman-teman yang benar-benar akrab, yang sering kalian ajak bicara, terutama masalah pribadi kalian. Kan nggak mungkin tiba-tiba kalian dateng ke kelas pagi-pagi lalu teriak di depan kelas : EH YA AMPUN, AKU BARU DIPUTUSIN COWOKKU ! Dan langsung nangis-nangis di depan kelas. Kan nggak mungkin. Kalian pasti punya teman yang benar-benar akrab."

ya, begitulah. kita pasti punya teman untuk diajak bicara, teman diajak berbagi cerita, teman yang bisa menyimpan rahasia, dan itu hanya orang-orang tertentu saja. orang-orang itu pasti dekat, sering bareng, dan seakan membentuk kelompok sendiri. kalau bahasa sosiologi-nya : in-group. lalu seringkali kelompok itu disebut 'gank', dipandang sebagai sebuah kelompok yang kompak, dan ketika yang satu 'menghilang', pasti yang lain akan ikut ditanyai, ke mana perginya si satu orang tersebut.

ketika SMP, aku akrab dengan teman-temanku, dan jumlah kami 6 orang. tapi satu orang dari kami nggak selalu bersama, dan kami ber5, jadi lebih akrab. karena satu dan lain hal, aku sempat merasa sedikit menjauh dari teman-temanku itu, dan seketika aku sadar, 4 memang lebih baik.

waktu berjalan, dan di SMA, di komunitas yang berbeda, aku kembali memiliki teman-teman akrab. awalnya berlima, namun menyusut menjadi 4, dan aku semakin yakin bahwa 4 memang jauh jauh lebih baik. angka 4 itu bertahan cukup lama, walau tak jarang hambatan dan rintangan menghadang. sampai akhirnya, entah hanya perasaanku saja atau memang kenyataannya begitu, tapi satu orang menjauh, dan mungkin memang angka 3 lebih membawa keberuntungan. maka walau dengan berat hati, akhirnya satu dari kami menjauh, entah kenapa. dan seiring berjalannya waktu, satu dari kami bertiga ngikut si satu orang yang menjauh itu, sehingga tinggal aku dan satu temanku, tinggal 2 orang. dan akhirnya entah bagaimana ceritanya, hingga aku merasa benar-benar sendiri. hanya 1.

seringkali aku sampai pada suatu pemikiran bahwa satu memang yang terbaik. sendiri memang jauh lebih baik. tapi kemudian aku sadar, manusia nggak akan bisa hidup sendiri. kita, sebagai manusia, pasti membutuhkan orang lain dalam hidup. dan benar saja, sendiri, kadang menjadi suatu hal yang tidak mengenakkan, meski kadang kita memang butuh waktu untuk sendiri.

jadi, kirim aku malaikatmu biar jadi kawan hidupku .. dan di dunia ini aku tak ma(mp)u sendiri ..



Yogyakarta,
dalam suatu kesendirian