“Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a
listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all
of which have the potential to turn a life around.”
― Leo F. Buscaglia
membuka facebook, twitter dan jejaring sosial lain membuat saya seringkali merasa memiliki teman. ya, mereka yang jauh di mata tapi terasa dekat karena terhubung lewat facebook atau twitter.
tapi yang namanya need for affiliation (kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain) itu bukanlah sesuatu yang statis. ada kalanya kebutuhan ini meninggi. ada kalanya, saya merindukan teman-teman yang dekat dalam arti sesungguhnya, teman yang dekat secara fisik. ada kalanya, facebook atau twitter terasa tidak cukup memuaskan karena tidak semua interaksi yang terbentuk di sana adalah interaksi yang hangat dan intim.
beruntung, makin banyak media untuk kita berkomunikasi secara lebih pribadi, dengan LINE dan whatsapp misalnya. rasanya memang lain jika menggunakan media chatting, rasanya lebih dekat dan lebih bebas karena lebih privat.
tapi di atas semuanya itu, tidak ada yang bisa menggantikan pertemuan langsung, alias face to face. meski ada juga yang ketika bertatap muka timbul perasaan gugup dan jadi diam seribu bahasa, tapi tetap ada rasa yang berbeda. menurut saya, rasanya lebih komplit, ya karena perjumpaan itu nyata. kita bisa melihat teman kita itu, kita bisa secara langsung mendengar suaranya, dan ini yang tidak (atau mungkin belum) dimiliki oleh teknologi apapun, kita bisa menyentuh lawan bicara kita jika bertemu langsung. kita bisa menjabat tangannya, kita bisa memeluk dan menciumnya. dan ini semua (sejauh yang saya tau) tidak bisa digantikan oleh jejaring sosial manapun.
ijinkan saya bercerita mengenai dua cewek jagoan, teman saya. namanya Ocha dan Lisa. saya mengenal kedua cewek jagoan ini di twitter, sekitar tahun 2009. berbulan-bulan kami bertiga saling mensyen di twitter, smsan juga. meski belum pernah kopdar bertiga, tapi kami saling berbagi cerita panjang lebar. kalau dipikir-pikir, lucu juga pertemanan kami ini. betapa tidak, kami berbeda usia dan latar belakang, tapi toh ada teman yang sama-sama kami kenal, ya memang manusia itu adalah konektor yang menghubungkan satu orang dengan orang lainnya, bukan? Ocha, kuliah di FISIP UAJY angkatan 2009, pacar teman saya, Adri. sedangkan Lisa, adik kelas saya saat SMP, ya meski saat SMP saya sama sekali tidak mengenalnya, dan baru bertemu di twitter. pertama kali kami kopi darat bertiga pada bulan Desember 2010. saat kami kopdar beberapa kali, kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam, membicarakan apapun, dari mulai masalah sekolah (dulu) atau kuliah (sekarang), masalah pertemanan, masalah (ehem) cinta juga kadang-kadang, dan berbagai hal lain. meski kadang ya ada rasa canggung karena jarang bertemu dan bingung mau cerita apa karena terlalu banyak hal yang ingin dibicarakan, tapi rasanya menyenangkan dan ingin mengulangnya lagi.
memang, tak ada yang bisa menggantikan kopdar.
Maret 2011, di rumah Ocha :) |
Oktober 2012, di Bejo Cafe, bikin video happy birthday buat Adri :) |
jadi, yuk, kopi darat! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar