selain cerita si bintang

12 Mei 2018

hepi selaw(as)e

selamat bulan Mei!

seperti kita tahu, setiap orang punya satu hari dalam satu tahun yang jadi hari istimewanya. bagi saya, hari itu adalah kemarin. sebenarnya ada banyak ekspektasi tentang bagaimana melewati hari itu, salah satunya adalah dengan merayakannya di Jogja, di rumah. tapi jauh sebelum hari itu datang, saya harus legawa untuk menerima kenyataan bahwa itu tidak mungkin, karena akan ada kuliah pengganti. jadilah saya cari waktu untuk pulang di hari lain, sekalian ngasih kejutan ke mama yang ultah di hari pertama bulan ini. sehari setelah saya sampai di Jatinangor dari Jogja, belum juga hilang pegel-pegelnya, tiba-tiba dikasih kabar kalau kuliah hari Jumat ditunda lagi. rasanya campur aduk: kesel, pengen marah, tapi juga bersyukur karena tugasnya belum selesai hehe
papa dan mama saya pun langsung menyarankan saya untuk pulang, bahkan katanya naik pesawat aja wis! papa bahkan mau membayari lho, warbiyasak. (tapi untung nggak jadi pulang karena bandara Jogja sempat ditutup gara-gara hujan abu, cepet sembuh ya Merapi...)
ada beberapa alasan sampai akhirnya saya memutuskan untuk tidak pulang. yang pertama, jelas sayang uangnya. yang kedua, saya capek. dan yang ketiga, saya masih berniat untuk produktif di hari Jumat karena mau bimbingan. tapi alasan ketiga pun harus runtuh karena dosennya ke luar kota. jengkel bukan kepalang jadinya. akhirnya saya punya tekad yang nekad: sabodo teuing, urang pengen hepi pokoknya, mau jalan-jalan! sendirian yoben, yang penting jalan-jalan!

saya ingat, salah satu destinasi yang belum saya datangi adalah Gua Maria Karmel di Lembang. waktu mikir dan googling, ternyata enggak begitu jauh dari destinasi lain yang ada dalam wishlist saya: Bosscha. akhirnya tersusunlah rencana nekad itu, dan Jumat pagi saya berangkat dari kos sekitar pukul 8.45. Tadinya mau coba naik Damri dari Nangor, tapi ternyata belum ada ke rute yang saya tuju, lalu naik travel deh. saya berencana turun di RSHS, tapi ternyata travelnya naik ke jembatan layang Pasupati, jadilah saya turun tepat sebelum naik jalan layang itu terus jalan sedikit ke perempatan Sukajadi, eh langsung ketemu sama angkot ke Lembang. puji Tuhan. perjalanan ke Lembang naik angkot saya tempuh lebih dari sejam, ongkosnya 8000 saja. badge naik angkot AKDP unlocked! hehehe :D

sampai di Karmel, saya langsung merasa terharu dan bangga pada diri sendiri hehe nekad pisan siah! ketemu Bunda dan Mas Kris, menenangkan dan mengharukan. saya bersyukur atas berbagai rahmat yang saya terima, terutama tetap ditemani di tengah perasaan kesendirian dan kesepian yang sering menyergap. ibarat judul lagu, saya memang suka 'scared to be lonely', tapi ya namanya hidup pasti ada saatnya harus mengalami itu, kan?

Gua Maria Karmel - Lembang
perhentian ke-dua belas: Yesus wafat
makam Yesus

Kapel

tampak luar kapel
di tengah saya berdoa dan perut keroncongan yang bikin gagal fokus, ada anak kecil nangis dan spontan saya pun buka mata untuk melihat anak itu serta apa yang orang tuanya lakukan padanya. jangan ditiru ya gengs, sesat ini mah hahaha.. saya menghabiskan beberapa waktu berikutnya untuk mengobservasi keluarga itu, lebih banyak lewat pendengaran, karena ya kali saya celingukan hehehe... di situ, saya merasa diingatkan akan 'panggilan' saya untuk mendalami tentang anak-anak dan keluarga. semoga benar kata salah satu sahabat saya, "You can't help it, to give attention to the children, when they are around," dan bukan pembenaran atau rasionalisasi dari terdistraksinya saya di tengah doa hahaha *ampun, Gus!*

setelah ketemu Bunda dan ketemu Mas Kris, saya pun mencari logistik supaya logikanya bisa jalan lagi. di jalan masuk ke kompleks Gua Maria itu, ada semacam rumah makan yang menyediakan menu ala Sulawesi dan pastinya B2 wihiiii! jadilah makan mie, tapi mienya gede, mungkin biar panjang umur dan tambah gendut hahaha

mie enak di jalan masuk kompleks Pertapaan OCD (Karmel)
pukul 13.30, saya pun melanjutkan perjalanan, lalu ingat pengen mampir Bosscha. berbekal ke-sotoy-an yang hqq, akhirnya jalan kaki lah saya dari pinggir jalan besar ke Bosscha, ternyata jalannya nanjak dan jauh pisan booosss! untung ada yang menawari ojek, jadilah saya naik ojek padahal udah deket, tapi nanjak sih, capek hehehe... eh sampai di Bosscha ternyata bukan waktu kunjungan perorangan, jadi batal deh masuk ke Bosscha, cuma di halaman aja. ya semoga lain kali ada waktunya untuk bisa masuk ke Bosscha demi memenuhi keinginan masa kecil akibat nonton Petualangan Sherina hehehe

Bosscha
setelah istirahat sebentar di Bosscha saya pun melanjutkan perjalanan. tadinya mau nyusul sahabat saya, Stefi, di PVJ, tapi ternyata macet bro. terus pas mau googling rute, eh internet saya mati. ternyata nomor saya diblokir karena belum bayar HAHAHA kebiasaan. kepanikan bertambah karena hujan, padahal saya sengaja nggak bawa payung dan pakai sneakers, bukan crocs seperti biasanya. jadi ya sudahlah, ikuti ke mana angkot membawaku saja~ eh ternyata angkot yang saya tumpangi nggak berhenti di pintu utara stasiun seperti bayangan saya, tapi the show mas gogon, eh, must go on. turun dari angkot, sepatu saya basah deh hadehhh... kesel, tapi ada masalah lain yang lebih urgent: rute berikutnya ke manaaa... akhirnya saya pakai jurus GPS: gunakan penduduk sekitar. lalu saya disarankan pakai bus kota alias Damri jurusan Cicaheum. dalam hati saya bilang, wah akhirnya badge naik Damri unlocked! di dalam bus, saya iseng coba pakai google maps, padahal nggak ada internet, eh ternyata bisa jalan donk google mapsnya, tau gitu dari tadi #selfjitak haha

pas udah sampai di persimpangan Jalan Laswi, saya pun turun dari bus, untungnya hujan sudah reda. acara berikutnya, Aroma Karsa Gathering, akan diadakan di Bandung Creative Hub. tapi henpon saya kan masih diblokir, jadi saya cari ATM dulu buat bayar tagihan, jadilah saya jalan-jalan sore di sekitar Jalan Laswi. heran saya, trotoar Bandung tuh gede dan bersih dan tertata, tapi asa cuma saya yang jalan sore itu. tuntas dengan misi bayar tagihan, ternyata nomor saya masih tetap diblokir, ya sudahlah, saya pun menuju ke tempat janjian dengan Digital Tribe Aroma Karsa, tapi ternyata mereka masih terjebak macetnya Bandung di hari Jumat sore yang ampunilah hamba deh. anggota DigiTribe pertama yang saya temui adalah Mbak Tissya, yang jadi partner saya hari itu, hatur nuhun pisan, Mbak, sudah duduk bareng dan saya pinjem ponselnya untuk foto-foto hehehe

acara Aroma Karsa Gathering malam itu sangat menyentuh dan berkesan buat saya. sebelum acaranya mulai (dan setelah acara selesai), diputarkan beberapa lagu Dee dari album Rectoverso, di antaranya Malaikat Juga Tahu, Aku Ada (ingat apa hayo haha), Grow A Day Older, dan juga Selamat Ulang Tahun yang sempet bikin saya geer hahaha naon vannn
acara dibuka dengan video di balik proses Aroma Karsa, lalu penampilan Maksur Dee membacakan penggalan Aroma Karsa dan menyanyikan tiga lagu dari cerita Aroma Karsa. kemudian ada video testimoni dari beberapa pembaca, tepatnya DigiTribe Aroma Karsa. setelah itu ada sesi tanya jawab, foto bareng dan booksigning. saya tersanjung (sinetron kali ah) DigiTribe dapet kesempatan foto bareng Maksur dan PakProd. ah, ternyata iseng-iseng saya berlangganan Aroma Karsa itu berhadiah manis <3

tim galon alias gagal move on
sambil ngantri booksigning, saya pun sempat menyalami dan foto bareng PakProd Reza Gunawan, juga Keenan dan Atisha yang lucu banget :D daaan, ngobrol dan foto-foto sama beberapa anggota DigiTribe yang lain hehehe

PakProd ramaaah banget, setiap orang yang menyalaminya ditanya siapa namanya, lalu ditanggapi dengan penuh senyum, termasuk saya.
V: Mas, boleh foto bareng?
P: boleh donk, namanya siapa?
V: Vania
P: saya Reza. makasih ya Mbak Vania sudah datang malam ini.
V: terima kasih Mas sudah bikin acara hari ini, ini jadi hadiah ulang tahun buat saya.
P: oh dirimu ulang tahun hari ini?
V: iya, mas.
P: wah, selamat yaaa! 
V: *senyum lebar sambil sorak sorai dalam hati*
bersama Pak Produser Reza Gunawan
lalu ketika ada ide foto bareng Keenan dan Atisha, saya pun izin beliau.
V: Mas, boleh foto sama Keenan dan Atisha nggak?
P: silakan ditanya langsung aja ke mereka, kalau mereka mau silakan, biasanya sih mereka mau
V: makasih Mas, kan consent ortu tetap utama hehehe
P: hahaha kalau saya boleh, langsung tanya saja ke mereka ya
eh untungnya mereka mau. klik! foto-foto deh :D
Keenan kocak sih, di akhir sesi tanya jawab, tiba-tiba dia angkat tangan dan bilang mau tanya. ternyata dia nanya ke penonton, "Para penonton sekalian, kira-kira saya cocok nggak jadi Jati Wesi waktu kecil? Tapi waktu muda aja yaaaa..." seisi ruangan sontak ketawa, bageur pisan ujang! sebelum acara, sebenernya saya udah sempet ketemu Keenan waktu ngantri registrasi, emang pembawaannya kocak sih itu anak. 

keliatan seumuran kan :p
Maksur juga humble dan kocak pisaaan! ketika sesi booksigning sempet ngobrol bentar.
M: halooo...
V: makasih ya Maksur udah bikin acara hari ini, jadi hadiah ulang tahun buat saya.
M: wah ulang tahun ya? selamat yaaa...
V: makasihhh :D
M: bukunya...
V: ini bukunya teman-teman saya sih hehe
M: oh, jastip? hahaha
V: bukaaan hahaha ini (nunjuk IEP) tanda terima kasih buat temen saya karena minjemin saya seluruh serial Supernova, dianya malah belum baca hehehe
M: waaah... *setelah tanda tangan* yuk foto *lalu setelah foto* terima kasih yaaa, selamat ulang tahun *lalu cipika cipiki*
V: *melayang ke langit ke tujuh*

WHAT A PERFECT BIRTHDAY GIFT! cipika cipiki sama idolak. oh. my. God. AAAAAKKKKK!!!

bersama Mak Suri Dewi Lestari
perjalanan pulang ke Nangor pun untungnya berjalan lancar, dan saya excited sepanjang jalan. itu adalah perjalanan termalam saya ke Nangor, pukul 22.00 saya baru berangkat. sampai di gang depan kos eh nggak ada ojek, telpon ojek langganan nggak diangkat. ya sudah, akhirnya terpaksa nekad jalan kaki. eh ternyata kadonya belum kelar, pas jalan ke kos, langitnya cerah penuh bintang. kayaknya Tuhan ngasih kado pengganti karena gagal masuk Bosscha deh hahaha 

nah, kalau lagi nekad kayak kemarin saya jadi berasa kalau alumna stece. ya, kenekadan itu kayaknya efek roh Srikandi stece deh hahaha... saya merasa banyak hal yang bertumbuh dan berkembang dalam diri saya setahun terakhir, terutama soal kenekadan ini, yo karang kahanan hehehe

kalau boleh saya rangkum, hari kemarin adalah hari di mana saya memilih untuk membahagiakan diri saya sendiri. I give myself a great birthday gift, and I love it, I love myself. you really did a great job yesterday, van #selfhug
jadi gini ya van (ceritanya self-talk), ada kalanya bahagia itu harus diusahakan dan diperjuangkan, jangan nunggu orang lain, kan hidupmu sendiri ini, kamu yang tanggung jawab sama hidupmu. 
so, let's be hepi selawase (bahagia selamanya)! <3



Jatinangor, 12 Mei 2018
gadis 25 tahun 0 bulan 1 hari (tapi kelakuannya kadang kayak 15 tahun hehehe)
selawe. quarter. seprapat.


Stella Vania Puspitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar