selain cerita si bintang

21 Januari 2020

2019 love yourself

hello folks! long time no see! happy (belated) new year! 2020 udah jalan 21 hari nih, gimana so far? hope it goes well yaaa...

so, 2019 was over, and I learned a lot through the year. semua pelajaran selama 2019 saya coba rangkum dalam hestek #2019LoveYourself. well, sebenernya itu hestek yang saya bikin di awal tahun 2019 sih, untuk mengingatkan pelajaran besar yang ingin saya capai sepanjang tahun. awalnya (kalau enggak salah ingat), saya bikin hestek itu gara-gara saya kena gerd di awal 2019. sebetulnya saya enggak pernah punya masalah sama asam lambung. memang sejak bayi, pencernaan saya bermasalah, sampai harus rawat inap sekitar 2 minggu setelah lahir, dan waktu TK sampai SD saya gampang muntah, tapi saya enggak pernah punya masalah sama asam lambung. pertama kali saya kena masalah lambung tuh akhir 2018 waktu saya ikut conference di Batu, Malang. masalah lambung itu terulang lagi di awal 2019 waktu saya nyiapin seminar usulan penelitian (SUP). ya, mungkin faktor yang lebih utama dari gerd ini adalah stres hahaha. 

well, sebagian besar 2019 saya dedikasikan untuk praktik kerja, urusan dengan klien dan laporan. awal November 2019, saya menjalani ujian praktik kerja internal dengan dosen-dosen, lalu 20 Desember 2019 saya menjalani ujian profesi dengan penguji dari organisasi profesi. wow, ternyata udah sebulan lebih sehari saya dinyatakan layak jadi psikolog. rasanya belum banyak perubahan, maklum gelarnya belum sah karena masih harus menyelesaikan tesis. 

selain urusan kuliah, di 2019 saya juga rasanya lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. memang ada beberapa kejadian yang bikin deg-degan sepanjang 2019, misalnya papa 2x masuk IGD dan harus opname sekali. mama pun juga sempat opname sekali. saya pun cukup sering pulang ke Jogja, bisa dua bulan sekali, bahkan sebulan sekali. beberapa kali saya izin dari praktik kerja karena pulang ke Jogja, atau menemani sahabat yang berkunjung ke Bandung. untungnya, temen-temen di tempat praktik kerja sangat suportif, bahkan mereka kadang nyuruh saya bolos lebih lama biar lebih lama di rumah. dengan mereka, saya pun akhirnya berani membuka diri tentang kondisi kesehatan papa yang selama ini saya simpan sendiri. ternyata, mengakui kerapuhan diri dan membuka diri untuk perhatian dan bantuan orang lain pun adalah bentuk "love yourself". enggak hanya dengan teman-teman praktik kerja, saya pun membagi kisah yang selama ini saya simpan sendiri dengan keluarga dan beberapa sahabat. ketakutan saya selama ini bahwa mereka akan nge-judge atau bahkan menjauhi saya, untungnya enggak terjadi. mereka tetap mau bersahabat dengan saya, bahkan mendengarkan dan memberi saran. 

hal lain yang saya pelajari dan lakukan sebagai bentuk "love yourself" adalah menjalin kontak dengan beberapa orang yang selama ini saya hindari, bahkan saya (di)blok. saya mencoba menyapa mereka, beberapa bahkan saling update kabar dan curhat sama saya. ada perasaan lega yang luar biasa ketika kembali menjalin komunikasi dengan mereka. rasanya, perasaan kesel, sebel, marah, dendam, kecewa di masa yang udah lalu tuh luntur gitu. I've done with that. biarlah itu menjadi bagian dalam hidup saya, tapi yaudah, life goes on. wong ya wis bertahun-tahun lho ya hahaha lama ya... 

saya bersyukur banget bisa melewati 2019 dengan berbagai dinamika yang terjadi. saya banyak belajar untuk mengasihi diri sendiri, untuk menjadi sahabat bagi diri sendiri, selain menjadi sahabat bagi orang lain. kayak lagunya Kunto Aji yang judulnya Bungsu, "Sebelum kau menjaga, merawat, melindungi segala yang berarti, yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri."

have a great 2020, gaes!
oya, hestek saya untuk tahun ini adalah #2020LevelUp, dan goals utama saya tahun ini adalah LULUS dan kerja (I need cuan)! nyuwun pangestunipun nggih, sedherek sedaya...
kalau kamu apa resolusi 2020nya?


Bandung, 21 Januari 2020
18.18 WIB
vania

2 komentar: